Nyaris Telan Rp1 Triliun dan Ditarget Rampung 2022, Pemerintah Mulai Kerjakan Proyek Penataan Pura Besakih

18 Agustus 2021, 23:11 WIB
Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, dan Stafsus Presiden RI, Ari Dwipayana saat menekan tombol pencanangan proyek penataan kawasan suci Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Rabu 18 Agustus 2021. / Rudolf Arnaud Soemolang/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mulai melakukan pengerjaan proyek penataan kawasan suci Pura Besakih.

Ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Rabu 18 Agustus 2021.

Dalam acara peletakan batu pertama yang dilangsungkan secara hybrid itu juga hadir Presiden RI kelima yang juga Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputeri secara virtual.

Baca Juga: Kenang Masa Kecil Membantu Petugas Istana Tampaksiring Buat Sesajen, Megawati: Saya Suka Ikut Merangkai

Megawati sendiri ditemani oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristyanto.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa proyek penataan pura terbesar di dunia ini dilakukan oleh pihaknya melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

Dalam proyek yang dikerjakan oleh dua perusahaan kontraktor yakni PT PP Tbk. dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri ini bakal mengerjakan mekanisme rancang dan bangun meliputi Area Manik Mas berupa gedung parkir setinggi 4 lantai seluas 55.201 meter persegi berkapasitas 66 unit bus, 1.369 unit mobil, 18 unit kios besar, dan 12 unit kios kecil.

Baca Juga: Telan Dana 1 Triliun, Pak Bas dan Koster Kebut Proyek Penataan Pura Besakih Rampung Akhir 2021

Selain itu juga pihaknya bakal menata Area Bencingah dengan membangun kios pedagang sebanyak 358 kios meliputi 196 kios besar dan 162 kios kecil di areal yang terdiri luas total bangunan 7.587 meter persegi.

“Pelaksanaan fisik penataan dikerjakan selama 540 hari kalender sejak tanggal kontrak oleh PT PP Tbk. sebagai kontraktor pelaksana dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri selaku manajemen konstruksi dengan biaya APBN sebesar Rp378,4 miliar,” ujarnya.

Baca Juga: Bali Pancang Target 30 Emas di PON XX Papua, Gubernur Koster Dukung Kebutuhan Atlet

Basuki juga memastikan bahwa proyek ini tidak akan menyentuh kawasan utama Pura Besakih yang biasa digunakan umat Hindu untuk melakukan persembahyangan.

“Yang terpenting dari penataan kawasan ini adalah untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung yang beribadah dan berwisata. Karena menurut informasi, saat ada upacara besar kondisinya akan sangat ramai. Untuk itu akan dibuat alur masuk dan keluar yang berbeda, sehingga tidak ada penumpukan, termasuk sirkulasi jalan untuk kendaraan akan diatur,” katanya.

Di sisi lain, Gubernur Bali, Wayan Koster sendiri menjelaskan bahwa proyek penataan itu sendiri ditargetkan selesai pada 2022.

Baca Juga: Guru dan Dosen Agama Hindu, Segera Dapat Beasiswa dari Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI

Ia menyebut bahwa kawasan suci umat Hindu terbesar di dunia ini terdiri dari 117 unit pura yang akan ditata dengan anggaran sebesar Rp900 miliar yang terdiri dari APBD Bali sebesar Rp400 miliar dan APBN sebesar Rp500 miliar.

Padatahap pertama pada tahun 2020 telah dilakukannya pembebasan lahan dengan anggaran Rp 170 miliar dari APBD.

"Tahap dua 2021 sampai 2022 dilakukan pembangunan fisik dengan anggaran Rp 730 miliar dari APBN dan APBD. Diharapakan selesai 2022 yang akan datang," tandas Koster.***

 

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler