Terkait munculnya klister olahraga tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung Budiarta mengaku khawatir dengan munculnya klaster olahraga di Pulau Dewata.
Apalagi, 18 tim peserta BRI Liga 1 sendiri kesemuanya saat ini berada di Bali, sehingga ia khawatir dengan banyaknya pemain bola yang positif Covid-19 ini akan menyebarkan kepada masyarakat Bali lainnya.
“Sekarang kan memang di Bali dengan tiga zona yang 3 lapangan itu, jadi tempat tinggal mereka di Bali menyewa fasilitas hotel dan dampak daripada mereka melakukan kegiatan-kegiatan olahraga ini kan terjadi saling sentuh, dan di lapangan ketika mereka melakukan pertandingan itu yang riskan,” ungkapnya.
Baca Juga: Macan Kemayoran Keok dari Persiraja Banda Aceh, Akun Medsos Persija Diserbu Jakmania yang Kecewa
Menurutnya, sekarang yang terpapar diisolasi, dan juga harus ada tracing kepada seluruh pemain dan tim mereka semua,” katanya.
Bahkan, menurut politikus senior PDIP ini meminta agar data para pemain yang positif Covid-19 itu dibuka oleh manajemen tim, maupun Pemprov dan Satgas Covid-19 Bali.
Ini karena menurutnya untuk mempermudah tracing kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pemain yang positif tersebut.
“Siapa yang terkontaminasi harus diungkapkan supaya jelas, kalau tidak diungkapkan jelas, tidak bisa diketahui datanya siapa yang sempat bersentuhan dengan mereka karena tidak ada data yang jelas, sehingga di saat tertentu dia harus tracing,” paparnya.
Pasalnya, menurut dia tidak menutup kemungkinan ada warga Bali yang menjalin kontak erat dengan pemain yang positif tersebut.