Terkait Pengaturan Skor, Agripina: Salah Saya Tidak Melaporkan Perjudian ke BWF

- 11 Januari 2021, 21:30 WIB
Ilustrasi pertandingan bulu tangkis. Badan dunia BWF menghukum 8 pebulu tangkis Indonesia karena terlibat match-fixing dan judi
Ilustrasi pertandingan bulu tangkis. Badan dunia BWF menghukum 8 pebulu tangkis Indonesia karena terlibat match-fixing dan judi /Jurnal Gaya / Juniar Syah

DENPASARUPDATE.COM - Tiga dari delapan pemain bulutangkis Indonesia yang terlibat dalam kasus pengaturan skor, bertemu dengan pengurus PP PBSI di Pelatnas Bulutangkis Indonesia di Cipayung, Jakarta Timur, Senin pagi 11 Januari 2021. Mereka diterima Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Eddy Sukarno.

Tiga pemain tersebut adalah Agripinna Prima Rahmanto Putra, Mia Mawarti, dan Putri Sekartaji. Perlu diketahui, ada delapan pebulutangkis yang mendapatkan hukuman.

Selain tiga pebulutangkis yang disebutkan diatas, lima lainnya adalah Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Afni Fadilah, dan Aditya Dwiantoro.

Baca Juga: Okky Bisma Menjadi Korban Pertama Dari Pesawat Sriwijaya Air Yang Berhasil Diidentifikasi

Dua dari tiga pemain tersebut, yaitu Agripinna dan Mia akhirnya memilih mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Swiss. Mereka banding karena merasa tidak bersalah melakukan rekayasa hasil pertandingan atau berjudi.

Tapi menariknya, Putri Sekartaji tidak melakukan banding dan menerima hukuman. Padahal, dia mendapatkan salah satu hukuman paling berat yakni 12 tahun skorsing dan denda USD 12.000

Agri yang dijatuhi vonis BWF berupa hukuman enam tahun tidak boleh berkecimpung di bulutangkis dan denda 3.000 dolar AS, mengaku hanya sabagai korban. Pasalnya, dia tidak pernah melakukan pengaturan skor saat di turnamen Vietnam Terbuka 2017 seperti yang dituduhkan.

Tuduhan bahwa dia bertaruh dengan Hendra Tandjaya pun tidak benar. Yang benar, dia hanya akan mentraktir Hendra makan di restoran cepat saji apabila Dionysius Hayom Rumbaka yang dijagokannya memenangi pertandingan melawan Hashiru Shimono asal Jepang yang saat itu tengah bertanding.

Namun, pilihan Agri tersebut oleh Hendra dimasukkan ke rekening perjudian online yang dimiliki Hendra yang kemudian menjerat Agri.

Halaman:

Editor: M Hari Balo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x