Duh! Pariwisata Indonesia Paling Tidak Siap Hadapi Pandemi, Ini yang di Lakukan Kemenpar

- 6 September 2020, 20:34 WIB
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menginisiasi gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) dan Gerakan Pakai Masker (GPM).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menginisiasi gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) dan Gerakan Pakai Masker (GPM). /Rudolf Arnaud Soemolang

"Kalau mau melepas masker untuk makan misalnya, lepaskan pengait di telinga dan jangan taruh masker di atas meja. Bungkus masker ke dalam plastik atau tisu. Jangan kenakan masker di bawah hidung atau di bawah dagu. Banyak yang terkontaminasi virus karena salah menggunakan masker. Ingat, mereka yang kuat dan hebat adalah yang berhasil beradaptasi dengan kebiasaan baru," tambah Lois.

Di Jawa Timur, Gerakan BISA dan GPM digelar di tiga kabupaten secara serentak yakni di Kabupaten Banyuwangi, Malang dan Probolinggo pada 5-6 September 2020.

Di Malang, kegiatan berlangsung di Taman Wisata Air Wendit. Di Probolinggo kegiatan dipusatkan di Puncak Seruni Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Sedangkan di Banyuwangi Pantai Pulau Santen dipilih menjadi lokasi pamungkas Gerakan BISA dan GPM yang turut dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Ketua Umum Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono, serta Grace Hananta dari Komunitas GPM yang akan memberikan penyuluhan pemakaian masker.

Pada gerakan BISA dan GPM di Jawa Timur, Kementerian Pariwista dan Ekonomi Kreatif mendedikasikan papan informasi Covid-19, wastafel dilengkapi signage petunjuk cuci tangan, thermogun di titik-titik masuk destinasi wisata, mesin penyemprot disinfektan serta alat pendukung kebersihan dan keindahan seperti sapu, kuas, cat dan lainnya.***

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x