Duh! Pariwisata Indonesia Paling Tidak Siap Hadapi Pandemi, Ini yang di Lakukan Kemenpar

- 6 September 2020, 20:34 WIB
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menginisiasi gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) dan Gerakan Pakai Masker (GPM).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menginisiasi gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) dan Gerakan Pakai Masker (GPM). /Rudolf Arnaud Soemolang

"Posisi kita di atas Bahama, Laos dan Kamboja. Negara pesaing di sekitar kita umumnya masuk di 20 besar. Kalau persepsi dan citra ini terus dibangun, maka tidak ada wisatawan datang ke negara kita. Kita harus ubah persepsi ini. Kita pasti bisa. Caranya tentu saja melalui Gerakan Pakai Masker dan Gerakan BISA agar wisatawan domestik dan mancanegara melihat bahwa Indonesia siap menjalankan protokol kesehatan pada destinasi wisatanya. Itu menjadi jaminan keselamatan mereka terhindar dari Covid-19," imbuh Sigit.

Baca Juga: Gendo Minta Sidang Jerinx Dilakukan Langsung di Pengadilan dan Terbuka Untuk Umum

Menurutnya, saat ini kita sedang diibaratkan sedang berperang. Bukan menggunakan senjata api, namun alat peperangan kita sangat sederhana, yakni masker.

"Masker menjadi pelindung kita agar tercipta rasa aman, agar wisatawan datang ke destinasi wisata kita. Masker menjadi andalan dunia wisata kita," paparnya.

Dalam kurun waktu tiga bulan, Sigit menerangkan jika organisasinya telah melakukan kampanye dan penyuluhan di lebih dari 1.200 pasar di seluruh Indonesia dan menjangkau 7 juta lebih pedagang.

"Juga kami menjangkau 50 pesantren yang mencakup 54 ribu santri dan 1.000 lebih guru. Daerah dan kawasan yang menjadi pusat kerumunan juga kami sasar, di antaranya adalah destinasi wisata," ujarnya.

Masker, Sigit melanjutkan, dapat mengurangi risiko penularan Covid-19 sekitar 70-75 persen. Atas dasar hal itu, untuk menciptakan rasa aman penggunaan masker merupakan hal mutlak yang tak boleh diabaikan.

Maka dari itu, ia menekankan pentingnya para pelaku pariwisata untuk mematuhi protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Sakit Hati Tidak Dipedulikan Lagi Sebagai Teman, 3 Orang ini Malah Curi Motor Harley Temannya

"Pelaku wisata harus mematuhi protokol pencegahan Covid-19. Kalau hal itu dipatuhi, dengan sendirinya turis akan datang, karena mereka merasa aman dan nyaman. Fasilitas pendukung juga harus memberikan kepercayaan kepada turis untuk disiplin. Tegurlah dengan baik wisatawan yang tidak memakai masker," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x