Meskipun demikian, Gus Ipul menyampaikan, menyerahkan sepenuhnya kepada partai politik pengusung. Ia mengaku, masih belum ada pembahasan yang menjurus mengenai pencalonaannya.
“Kami masih melakukan komunikasi awal saja, belum ada pembicaraan lebih menjurus dan lainnya. Sekali lagi saya tegaskan, perlu waktu,” kata Gus Ipul.
Di Kota Pasuruan telah ada satu pasangan calon, yakni Raharto Teno-Hasjim Asjari. Pasangan itu, diusung koalisi Partai Hanura (3 kursi), PDI Perjuangan (2 kursi) dan Partai NasDem (1 kursi).
Baca Juga: Ngamuk, Kaprodi Studi Islam UINSA Hajar Wakil Direktur Pascasarjana
Baik PKB maupun Golkar mengaku banyak masyarakat yang menginginkan Gus Ipul maju di Pilkada Kota Pasuruan 2020. Sebab, Gus Ipul diyakini mampu merepresentasikan kaum Nahdliyin.
Kedua partai itu merupakan partai pemenang Pemilu Legislatif 2019 Kota Pasuruan dengan total 15 kursi di DPRD.
PKB menjadi partai politik yang paling banyak dengan raihan delapan kursi. Sedangkan Partai Golkar menjadi pemenang kedua dengan jumlah tujuh kursi.
Sementara syarat mendaftarkan pasangan calon kali kota dan calon wakil wali kota hanya mengantongi minimal enam kursi legislatif.
Artinya, ketika mendapat dukungan dua partai itu, Gus Ipul tak perlu bersusah payah untuk mencari rekomendasi.
Baca Juga: Soal Pengangkatan Direksi BUMN Dinilai Tidak Profesional, Mantan TKN Jokowi Bela Erick Thohir