dr.Tirta Soal Meninggalnya Markis Kido, Warganet: “Banyak Orang Awam Belum Mengerti SOP Nafas Buatan

- 15 Juni 2021, 21:45 WIB
Dokter Tirta soal meninggalnya Markis Kido
Dokter Tirta soal meninggalnya Markis Kido /antara/Denpasar Update



DENPASARUPDATE.COM – Meninggalnya Markis Kido yang diduga mengalami serangan jantung ketika tengah bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Senin 14 Juni 2021 malam WIB di Tangerang pun menjadi kesedihan tersendiri bagi para penggemar bulu tangkis Indonesia.

Banyak sekali mulai dari Kalangan publik yang turut berduka cita atas meninggalnya sosok legenda bulu tangkis Indonesia yang satu ini, begitupun dengan Dokter Tirta Mandira Hudhi atau yang lebih akrab dengan sapaan dr Tirta.

Ia menyampaikan turut berduka atas meninggalnya Markis Kido. dr.Tirta yang sering memberikan edukasi kesehatan itu pun memberikan penjelasan seputar serangan jantung kepada warganet di akun instagramnya @dr.tirta, Senin, 14 Juni 2021.

Baca Juga: Vonis Korupsi Pinangki yang Jomplang dari 10 Tahun Jadi 4 Tahun Tuai Rekasi, ICW: Ini Sudah Keterlaluan!

"Barusan kemarin edukasi mengenai henti jantung pada pesepakbola Eriksen. Selang 2 hari malah menimpa salah satu mantan atlet kebanggaan Indonesia," kata dr Tirta.

Menurutnya, gangguan elektrik jantung, atau bisa juga sumbatan pada beberapa pembuluh dalah besar bisa mengakibatkan serangan jantung dadakan. Peristiwa ini sering terjadi pada atlet karena ada penebalan dinding jantung untuk kompensasi kegiatan.

"Itulah sebabnya atlet rutin dicek EKG agar diketahui perkembangan jantungnya. Beberapa gejala utamanya adalah kehilangan kesadaran, tidak bisa bernapas, dan nyeri dada tiba-tiba. Biasanya terjadi setelah melakukan aktivitas yang sangat berat," ungkap dr Tirta.

Baca Juga: Piodalan di Pura Semeru, Wagub Cok Ace Imbau Masyarakat Bali yang Tangkil Patuhi Prokes

Menurut golden time penanganan serangan jantung berkisar sekitar 10 menit. Dalam kurun waktu tersebut, harus dilakukan RJP (atau napas buatan atau CPR). Bahkan jika perlu dibawa ke IGD agar ditangani dokter.

"Ingat kawan. Serangan jantung bisa menimpa siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Jadi jika Anda sudah merasa kecapekan, berhentilah. Dan kalo sempat rutin cek Elektrokardiogram (EKG) yakni pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung per 6 bulan di dokter jantung atau di puskesmas," Tambahnya Tirta.

Unggahan ini pun langsung menjadi sorotan warganet yang ingin lebih tau tentang penyebab meninggalnya sang legenda bulutangkis tersebut dan menyayangkan karena sampai saat ini banyak orang awam belum mengerti tentang SOP RJP.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA Bali Juni 2021: Kimora Jewelry Buka Loker, Fasilitas Gaji Pokok, Uang makan Hingga Insentif

“Sayangnya banyak sekali orang awam yang belum mengerti tentang SOP RJP dok.” Tulis akun instagram @tomaatmerah.
“Tepat.”. Jawab dr. Tirta.

Diakhir videonya ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya pencinta badminton mendoakan bersama, agar amal dan ibadah Markis diterima Tuhan Yang Maha Esa.
"Ini duka yang sangat mendalam bagi negara kita," tutup dr. Tirta.***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x