Menghargai Perbedaan dan Mereduksi Fenomena Intoleransi dengan Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

- 18 Desember 2020, 15:30 WIB
H. Kusnadi Abdillah saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Al Hidayah Ubung Denpasar
H. Kusnadi Abdillah saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Al Hidayah Ubung Denpasar /kartika mahayadnya/denpasar update

DENPASARUPDATE.COM – Fakta sosial masyarakat Indonesia dewasa ini rawan memicu konflik SARA dengan banyaknya konten-konten ujaran kebencian dan provokasi di media sosial dan jagat maya lainnya. Maka tanpa meneladani akhlakul karimah Rasulullah SAW, potensi kerawanan seperti itu sukar dihindari. Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok yang sangat menghargai perbedaan dan toleransi.

Hal ini menjadi keprihatinan banyak pihak. Terutama perbedaan khilafiah diantara umat Islam sendiri. Guna mereduksi gejala intoleransi umat Islam diingatkan agar meneladani akhlak Nabi Muhammad, Rasulullah SAW.

Umat Islam, hendaknya merujuk pada kepribadian dan akhlak Nabi Muhammad SAW dengan sebaik-baiknya. Dalam perspektif moral dimasa kenabian,  Rasulullah berdakwah dengan mengedepankan akhlak, bukan dengan kekuatan senjata, bukan kekerasan,  bukan pula dengan cara-cara biadab.

Baca Juga: Bali Target 2,6 Juta Warga Disuntik Vaksin Covid-19, Prioritas Tenaga Kesehatan

Demikian poin penting khutbah Jumat yang disampaikan H. Kusnadi Abdillah, M.PdI di Masjid Al Hidayah, Ubung Denpasar, Jumat 18 Desember 2020 (3 Jumadil awal 1442 Hijriyah).

Dalam khutbahnya, H. Kusnadi yang juga Wakil Sekretaris PCNU Denpasar ini mengetengahkan tema, “Menjaga Toleransi, Meneladani Akhlaq Rasulullah Muhammad SAW”.

Rasulullah Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia sesuai sabdanya. Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok yang sangat menghargai perbedaan dan toleransi. “Innama buestu liutammima ma karimal akhlaq, yang artinya Rasulullah diutus kedunia untuk menyempurnakan akhlak,” ungkapnya.

Baca Juga: 23 Teroris Bom Bali yang Ditangkap di Lampung Tak Akan Dipindah ke Bali

Dalam konteks hubungan sosial urainya, Rasulullah merupakan pribadi dengan keluasan hati yang mengagumkan. “Rasulullah Muhammad SAW bukan hanya sosok yang gigih dalam memperjuangkan syiar Islam dan kebenaran, tapi juga menunjukkan perangai mulia dalam berdakwah sebagai manifestasi dari klaim kebenaran itu sendiri,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x