DENPASARUPDATE.COM – Gunung Merapi yang berlokasi di Sleman Jogjakarta terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Gunung berapi dengan tinggi 2.930 mdpl ini naik status dari level waspada ke siaga sejak 9 November 2020.
Kondisi ini mewajibkan warga di radius terdekat mulai mengungsi. Termasuk ternak berangsur di ungsikan ke lokasi aman.
Masyarakat di tiga desa Kawasan Rawan Bencana sekitar Gunung Merapi terus mengungsi saat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) dengan potensi letusan eksplosif dan awan panas sejauh lima kilometer.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Komandan Marinir TNI AL Kenang Pertempuran Lawan Sekutu di Tegal
Berdasarkan data tersebut, 607 warga desa Desa Krinjing, Desa Paten dan Desa Ngargomulyo di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang dievakuasi Jumat 6 November 2020.
Dari 607 warga, di dalamnya termasuk kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas. Warga rentan dievakuasi menggunakan mobil bak terbuka.
Di Desa Krinjing ada 42 balita, 36 lansia, 3 ibu hamil, 41 ibu menyusui dan 2 disabilitas. Kemudian warga Desa Paten yang tinggal di Dusun Babadan I dan Babadan II telah diungsikan ke Desa Banyurejo dan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, dengan total pengungsi sementara adalah 356 orang warga kelompok rentan.
Baca Juga: Soal Rencana Pemberian Bintang Mahaputera dari Jokowi, Gatot Nurmatyo: Saya Belum Terima Undangan
Selanjutnya, ada sebanyak 127 warga kelompok rentan dari Desa Ngargomulyo yang diungsikan ke empat titik pengungsian, yakni Gedung NU Ketaron, Gedung Futsal Tejowarno, Gedung PPP Prumpung dan PAY Muhammadiyah.