HEBAT! Sampai Hari Ini Minggu, 24 Januari 2021, Suku Baduy Nol Kasus Covid-19, Ini Rahasianya

24 Januari 2021, 21:47 WIB
wilayah suku Baduy dinyatakan nol kasus Covid-19 /Dok.Reyonald Octavianus/

DENPASARUPDATE.COM - Kasus penyebaran virus Covid-19 pada masyarakat Baduy sama sekali belum ditemukan, alias nol kasus terhitung sejak 13 April 2020 pemerintah telah menetapkan wabah corona menjadi bencana nasional.

Seperti yang dilansir dari Antaranews, Masyarakat Baduy ternyata lebih ketat perihal penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) guna mencegah penyebaran virus.

Serta masyarakarakat setempat dihimbau oleh tetua adat untuk tak keluar daerah, termasuk daerah dengan potensi zona merah.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Besok Senin 25 Januari 2021 di RCTI, Trans TV, GTV, Trans 7, NET TV, SCTV, dan Indosiar

"Selama sembilan bulan terakhir ini warga Baduy nol kasus Covid-19," ujar Petugas Medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Iton Rustandi di Lebak, Minggu.

"Kami juga mengoptimalkan edukasi tentang bahaya Covid-19 agar mereka mengetahui penyebaran penyakit yang mematikan itu," ujar petugas medis.

Baca Juga: Koster Kumpulkan 5 Bupati dan Walikota, Bali Resmi Perpanjang PPKM hingga 8 Februari 2021

Seperti yang disampaikanoleh petugas medis, Puskesmas setempat terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 dengan membagikan ribuan masker di permukiman warga dan melakukan penyemprotan disinfektan.

Selain itu, juga menyiapkan wastafel di sepanjang jalan memasuki pemukiman Baduy.

Baca Juga: SELAMAT! Aktor Ali Syakieb Resmi Bertunangan Dengan Margin Wieheerm

Saat ini, kata dia, pihaknya melayani enam desa di wilayah kerjanya, di antaranya Desa Kanekes, Bojongmenteng, Nayagati dan Cisimeut Raya.

Tetua adat Baduy yang mana juga menjabat menjadi Kepala Desa di Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Jaro saija menghimbau agar seluruh masyarakat suku Baduy tidak diperbolehkan keluar daerah seperti Tanggerang, Jakarta dan Bogor, dikarenakan daerah tersebut termasuk zona merah yang rentan untuk penularan Covid-19.

Baca Juga: The Game Is Over Notorious, Poirier Sukses Tumbangkan McGregor

Serta untuk masyarakat yang berada di tempat perantauan dikenankan untuk pulang, namun sebelum sampai ke daerah pemukiman adat, mereka diminta untuk melakukan pemeriksaan di tempat yang telah disediakan.

Meski masyarakat Baduy bisa terbilang menolak kehidupan modern, namun kesehatan dijadikan prioritas oleh mereka, sehingga pemerintah desa setempat memberlakukan pengetatan kunjungan wisata.

Baca Juga: Geger Dentuman Keras Misterius di Buleleng, Sumber Ledakan Masih Misteri

Sebab, ditinjau dari kejadian yang telah terlewati mereka paham akan bahayanya penularan Covid-19.

"Kami menjamin pemukiman Baduy terbebas dari penyakit yang mematikan itu, kami juga melakukan penjagaan agar pengunjung yang hendak masuk ke tanah hak ulayat Baduy dilakukan pemeriksaan kesehatan," ujar tetua adat.

Baca Juga: Usai Bebas dari BNN, Ashyanti Mengaku Millen Cyrus Banyak Berubah

Saat ini daerah pemukiman masyarakat Baduy mulai diperketat untuk pencegahan penularan Covid-19.

Serta semua pintu masuk ke kawasan tanah hak ulayat adat disediakan wastafel untuk mencuci tangan menggunakan sabun.

Baca Juga: Gagal ke Final, Hendra – Ahsan Disingkirkan Ganda Putra Taiwan yang Punya Power di Semifinal

Selain itu, aparat kepolisian dan TNI serta aparatur desa setempat juga melakukan penjagaan, tamu maupun wisatawan tetap wajib mematuhi aturan adat.

Wisatawan juga diharuskan untuk selalu menjaga kebersihan dan dilarang membuang sampah sembarangan, terlebih lagi untuk sampah plastik.*** (Moh. Salahudin Alayubi/Denpasar Update)

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler