"Yang paling saya rindukan saat puasa di Mali itu saat sahur dan buka puasa bersama. Kadang juga berbuka puasa bareng teman-teman," sambungnya lagi.
Menurutnya atmosfer kebersamaan saat bulan Ramadhan di kampung halaman tersebut tidak bisa terganti dengan apapun.
Sehingga, ia mengaku ada sesuatu yang kurang sepanjang enam tahun belakangan ini.
Baca Juga: Persija Jakarta Tak Dilibatkan di Laga Pertama JIS, DPRD DKI Sebut Pengkhianatan Kepada The Jakmania
Apalagi, saat ini dirinya harus terpisah ribuan kilometer di benua dan negara yang berbeda demi berkarier sebagai pemain sepak bola profesional di Indonesia.
"Dan tentu suasana di sana saat bulan puasa itu yang saya sangat rindukan,”ucap mantan pemain Persib Bandung ini.
Baca Juga: Hengkang dari Persib Bandung, Mohammad Rashid Ungkap Rasa Kesedihan, Minta Ini dari Para Bobotoh
Makan Konate juga mengatakan bahwa secara umum, tidak ada perbedaan yang berarti antara jalannya ibadah puasa Ramadhan di Indonesia dengan di Mali.
“Kalo soal durasi waktu puasa hampir sama dengan Indonesia. Disana sahur jam 4 pagi lalu buka puasa sekitar jam 6 atau 7 sore," Kata pemain andalan Persija Jakarta tersebut.