Bali Kembangkan Ayam Mini Serama, Begini Keunikan dan Daya Tariknya

- 28 Desember 2020, 05:00 WIB
Komunitas pecinta  ayam Serama Bali sedang memamerkan kecantikan dan keunikannya.
Komunitas pecinta ayam Serama Bali sedang memamerkan kecantikan dan keunikannya. /kartika mahayadnya/denpasar update

DENPASARUPDATE.COM – Di Bali ada ayam unik yang ukurannya mini nan cantik. Diberi nama Ayam Serama.  Beratnya  tak lebih dari satu kilogram. Ayam asal Malaysia itu dipamerkan di pasar Satria, Denpasar Minggu pagi 27 Desember 2020.

Pengurus Komunitas Ayam Serama Bali,  Fathur Razak  mengatakan, ciri-ciri Ayam serama asli  bahu  badannya terlihat lebar dan sombong.

 Baca Juga: Target Pertahankan Klungkung, Gerindra Ingin Rebut Gianyar dan Klungkung di Pilkada Mendatang

Bahu ayam serama harus terlihat lebar dengan posisi   di belakang dada. Dan tulang pinggul seimbang dan mengecil ke arah bawah permukaan dada.

 Lalu dada terlihat lebar, dan ayam serama harus terlihat lebar dan besar dengan struktur meninggi ke arah depan. Dada ayam serama yang paling bagus berbentuk seperti lingkaran. 

" Tinggi tubuh seimbang dengan dada tubuhnya terlihat proposional warna bulu terang dan mengkilap kaki kelihatan pararel," terang Fatkhur . 

 Baca Juga: Bukan Pariwisata Halal, Ini Jenis Pariwisata Baru yang Ingin Dikembangkan Sandiaga Uno di Bali

Bukan sembarang ayam, jenis ayam mini yang unik ini jadi incaran para penghobi berduit. Dia menyebut, anak ayam yang baru umur sebulan saja  sudah berkisar Rp 300 ribu, sedangkan  ayam serama dewasa bisa Rp 2 jutaan.

Katanya, tergantung kecantikan  ayam itu.Bahkan jika ada warnanya kelabu  bisa mencapai Rp 9 jutaan. " Ini sebenarnya bisa dikonsumsi tapi karena harga mahal.  Jadi lebih dipiara.

Baca Juga: Bawaslu Catat 1.194 Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Meningkat Dibanding Pilkada Sebelumnya

Untuk bisnis karena kecantikannya. Berdasar sejarahnya kata dia, Ayam ini berasal dari Malaysia. Nama ayam itu diambil dari tokoh Sri Rama karena bertingkah seperti raja membusung dada.

Katanya, di Bali penangkarannya sudah mulai berkembang dan paling banyak di Jawa dan Lombok. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x