DENPASARUPDATE.COM - Pasca Kerusuhan yang terjadi akibat sengketa pemilu di Kyrgystan, Presiden Sooronbai Jeenbekob akhirnya menyatakan akan mundur.
Jeenbekov memutuskan mundur dengan tujuan agar bentrokan antara pasukan keamanan dan massa yang menuntut mundur tidak semakin pecah.
Dikabarkan Kyrgystan mulai bergejolak sejak penilihan parlemen 4 Oktober 2020 yang ditentang oposisi setelah sekutu Jeenbekov dinyatakan sebagai pemenang pemilu.
Baca Juga: Nah Loh! Terungkap Kasus TNI LGBT, Begini Tanggapan Psikolog
Dilansir dari Antara, Jumat 16 Oktober 2020, usai mundurnya sang presiden, para pendukung oposisi turun ke jalan dan menyegel gedung pemerintahan, otoritas membatalkan hasil pemilu.
Jeenbekov pekan lalu mengumumkan bahwa dirinya bakal mengundurkan diri, namun pekan ini dia menunda niatnya tersebut, dengan berdalih akan tetap menjabat sampai pemilu yang baru digelar.
Baca Juga: Daftar Online Sudah Ditutup? Tenang, Ini Cara Daftar Offline BLT UMKM Rp 2,4 Juta Supaya Cepat Cair
Pada Rabu, Jeenbekov menerima pilihan parlemen atas Sadyr Japarov, nasionalis yang dibebaskan dari penjara oleh pendukungnya pekan lalu, untuk menjadi perdana menteri.
Japarov beserta pengikutnya menuntut Presiden Jeenbekov agar menyerahkan kekuasaannya.
Kyrgyzstan, bekas republik Soviet yang berbatasan dengan China, mengalami kekacauan politik selama bertahun-tahun. Jeenbekov kini menjadi presiden ketiga yang digulingkan melalui pemberontakan populer sejak 2005.***