Miris, Niat Mengungsi dari Ancaman Invasi Rusia, Pengungsi asal Ukraina Ini Malah Diperkosa di Belgia

- 18 Maret 2022, 23:32 WIB
Para pengungsi Ukraina tiba di Ibukota Belgia, Brussels, Senin 14 Maret 2022 kemarin. Miris, Niat Mengungsi dari Ancaman Invasi Rusia, Pengungsi asal Ukraina Ini Malah Diperkosa di Belgia
Para pengungsi Ukraina tiba di Ibukota Belgia, Brussels, Senin 14 Maret 2022 kemarin. Miris, Niat Mengungsi dari Ancaman Invasi Rusia, Pengungsi asal Ukraina Ini Malah Diperkosa di Belgia /Stephanie Lecocq/EPA/

DENPASARUPDATE.COM – Hampir 3 juta orang pengungsi seperti yang dilaporkan oleh UNHCR membanjiri Eropa Barat dari Ukraina akibat invasi Rusia sejak akhir Febuari 2022 lalu.

Salah satu negara tujuan para pengungsi itu adalah Belgia, mengutip laporan dari media berbahasa Belanda, NRC Handelsblad, terjadi eksploitasi seksual atau diperkosa kepada para pengungsi dari Ukraina tersebut.

Seorang wanita Ukraina melaporkan ke lembaga perlindungan perdagangan orang, Payoke.

Baca Juga: Jurnalis Irlandia Tewas Dalam Serangan Rusia di Kyiv, Presiden Irlandia Berang, Zelensky Harapkan Perdamaian

Ia mengaku dipaksa berhubungan seksual dengan seorang pria agar diizinkn mengungsi di kediaman pria tersebut.

Saat ini, wanita tersebut berada di Rumania, tidak diketahui bagaimana keadaannya.

Baca Juga: Terbesar Sejak Perang Dunia II, PBB: Hampir 3 Juta Orang Mengungsi Tinggalkan Ukrania Akibat Invasi Rusia

Lembaga Payoke juga mengaku memiliki informasi yang menunjukkan bahwa sudah ada beberapa kasus perdagangan manusia terorganisir pengungsi Ukraina di negara itu.

Pekan lalu, inspektorat sosial Belgia juga memeriksa toko daging di Antwerpen, di mana tiga wanita ditemukan bekerja tanpa kontrak atau asuransi.

Baca Juga: Merinding! Arwah Tangmo Nida Gentayangan Cari Keadilan

Sumber inspeksi melaporkan hal ini ke surat kabar Belgia De Morgen, dan dikonfirmasi oleh Direktur Payoke, Klaus Vanhoutte.

Inspektorat tidak ingin mengomentari kasus individu. Belum diketahui identitas para perempuan tersebut, karena tidak mau bekerja sama dalam penyelidikan.

Baca Juga: Republik Ceko dan Slovakia Kembali Gelontor Bantuan Militer ke Ukrania Hadapi Invasi Rusia

Vanhoutte menjelaskan hal ini dari gagasan bahwa perempuan mungkin tidak melihat situasi mereka sendiri sebagai eksploitasi.

“Di Ukraina, upah minimum lebih rendah daripada di Belgia, tetapi mereka mungkin tidak menyadari bahwa biaya hidup di Belgia jauh lebih tinggi,” katanya.

Sementara sejumlah besar orang Ukraina sudah melarikan diri dari invasi Rusia – lebih dari 3 juta menurut PBB, jumlahnya sendiri diperkirakan akan meningkat menjadi 7 juta dalam beberapa minggu mendatang.

“Akibatnya, kasus eksploitasi dan perdagangan manusia juga akan meningkat secara eksponensial,” Vanhoutte memperingatkan.

Baca Juga: Konflik Rusia vs Ukrania Makin Panas, Penasihat Gedung Putih Bakal Temui Diplomat Senior Tiongkok Hari Ini

Di Belgia sendiri, sejak Jumat 18 Maret 2022 berbagai kampanye untuk mengingatkan para pengungsi dari niat buruk orang-orang yang tidak bertanggung jawab dilakukan secara massif.

Bahkan, mereka memberikan informasi kepada para pengungsi terkait tempat-tempat yang membantu mereka mendapatkan bantua.

Baca Juga: 35 Orang Tewas dalam Serangan Rudal di Lviv, Seorang Jurnalis Amerika Dikabarkan Mati Ditembak Pasukan Rusia

Vanhoutte, penggagas kampanye ini menekankan bahwa ini tidak akan melalui situs resmi, tetapi melalui grup online untuk pengungsi di Facebook, Instagram, dan Telegram.

Kelemahan dari kampanye ini adalah bahwa informasi tersebut dapat disalahartikan sebagai propaganda Rusia untuk menghalangi pengungsi

Baca Juga: Makin Panas, 10 Kapal Perang Rusia Mulai Satroni Laut Jepang, Usai Putin Umumkan Jepang Sebagai Musuh

Sisi lain dari kampanye ini, seorang jurnalis Ukraina memperingatkannya, adalah bahwa informasi tersebut dapat disalahartikan sebagai propaganda Rusia yang dirancang untuk menghalangi pengungsi.

Menurut Vanhoutte, penting untuk menekankan keaslian dengan meletakkan logo keadilan dan pemerintah federal di setiap pesan.

“Meskipun pemerintah Rusia bisa meniru apa saja,” katanya.

Baca Juga: Militer Rusia Menemukan 30 Laboratorium Biologi Ukraina, Ditemukan Juga Senjata Biologis!

Dan jika telepon diambil dari para pengungsi, tidak ada yang bisa menghubungi mereka lagi. “Kita harus menyadari bahwa, sekeras apa pun kita berusaha, dalam beberapa bulan mendatang akan ada proses tap-mopping,” katanya.

Sampai saat ini, tidak ada cerita yang diketahui tentang eksploitasi di Belanda.

Namun, pihak berwenang waspada akan hal ini: Panduan Penampungan Kota untuk Ukraina berisi bab tentang keselamatan pengungsi, yang secara khusus berkaitan dengan perdagangan manusia.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: NRC Handelsblad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x