Gawat!, AS Kerahkan 355 Kapal Perang di Laut China Selatan

18 September 2020, 11:22 WIB
Sejumlah Kapal Perang Amerika Serikat yang bergerak ke Laut China Selatan untuk latihan perang /ISTIMEWA/DENPASAR UPDATE

DENPASARUPDATE.COM - Krisis politik dan keamanan di kawasan Laut China Selatan semakin panas menyusul pemerintah Amerika Serikat (AS) mengerahkan 11.000 tentaranya untuk berlatih di Guam.

Sebagai reaksinya, Tiongkok marah besar dan mengumumkan kepada rakyatnya untuk 'siap-siap berperang' di Indo-Pasifik yang meliputi Laut China Selatan dan Timur.

Bukannya berusaha meredakan, kini AS menyiapkan game changer untuk membalikkan keadaan di Laut China Selatan lewat ratusan kapal perang mereka.

Baca Juga: Selundupkan Kokain dan Hasis, Turis Spanyol Diciduk

Mark mengatakan pihaknya akan memperbesar armada laut AS, terutama lewat armada nirawak, baik kapal perang, kapal selam, maupun pesawat.

Kepala Pentagon menyebut sebuah tinjauan kekuatan angkatan laut AS yang dinamai Future Forward merupakan rencana yang 'dapat membuat perubahan besar'.

sebagaimana dilansir PikiranRakyat.Com, lewat rencana ini, AS bisa membalikkan situasi di Laut China Selatan. Mereka berniat menambah armada laut dari 293 menjadi 355 kapal.

"Armada masa depan akan lebih seimbang dalam kemampuannya menghancurkan musuh dari udara, laut, dan dari bawah laut," ujar Mark Esper.

Baca Juga: Mantap!, Mesir Pasar Baru Produk Hasil Kerjinan Tangan Indonesia

Pengembangan ini termasuk armada berawak, nirawak, otonom, serta pesawat nirawak yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.

"Upaya ini merupakan kelanjutan untuk merealisasikan mimpi armada kita di masa depan,"kata Mark.

"Salah satunya merupakan sistem nirawak yang bisa dimanfaatkan secara bervariasi dalam peperangan, seperti untuk menembak, menaruh ranjau, mengisi ulang suplai, serta mengawasi musuh," jelasnya.

Baca Juga: Dukung Jaya-Wira di Pilkada Tabanan, PKB Pastikan Siap All Out

"Ini akan menjadi perubahan besar dalam peperangan di lautan selama bertahun-tahun, bahkan beberapa dekade ke depan," imbuh Mark.

Kepala Pentagon menerangkan mengapa Laut China Selatan akan menjadi medan perang utama bagi AS.

"Tidak hanya karena kawasan ini penting karena menjadi penghubung perdagangan dan perniagaan global, tetapi juga pusat kompetisi kekuatan adidaya dunia dengan Tiongkok," jelas dia.

"Meskipun jika kita berhenti membuat kapal baru, butuh bertahun-tahun bagi RRT (Republik Rakyat Tiongkok) untuk menyamai kekuatan kita," lanjutnya.

Baca Juga: Tinggal Selangkah Lagi, PDIP Akan Pecat Tiga Kadernya Sekaligus di Bali, Ini Sebabnya!

Berdasarkan laporan tersebut, Tiongkok sudah mengerahkan pesawat tempur ke Kepulauan Paracel di Laut China Selatan.

Setidaknya, terdapat satu pesawat pengebom H-6J yang dikirim RRT ke kepulauan itu.

Sejak mengambil alih Kepulauan Paracel pada 1974, Tiongkok telah membangun pangkalan militer yang luas di sana. Pekan lalu, Angkatan Laut AS memulai latihan untuk unjuk kekuatan terhadap Tiongkok. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler