12 Temuan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil Soal Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Lebih 100 Orang

- 10 Oktober 2022, 19:30 WIB
12 Temuan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil Soal Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Lebih dari 100 Orang
12 Temuan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil Soal Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Lebih dari 100 Orang /Pikiran Rakyat/

Adapun 12 temuan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil soal tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 orang, yakni :

1. Pada saat pertengahan babak kedua, terdapat mobilisasi sejumlah pasukan yang membawa gas air mata, padahal diketahui tidak ada ancaman atau potensi gangguan keamanan saat itu.

2. Ketika pertandingan antara Arema FC dan Persebaya selesai, diketahui terdapat sejumlah suporter yang masuk ke dalam lapangan. Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang ada, hal itu terjadi karena para suporter hanya ingin memberikan dorongan motivasi dan memberikan dukungan moril kepada seluruh pemain. Namun, hal tersebut direspons secara berlebihan dengan mengerahkan aparat keamanan dan kemudian terjadi tindak kekerasan.

Baca Juga: Empat Petahana Perbekel Terpilih Dilantik, Walikota Denpasar Ingatkan Tugas Ngayah ke Masyarakat

3. Sebelum tindakan penembakan gas air mata, tidak ada upaya dari aparat untuk menggunakan kekuatan lain, seperti kekuatan yang memiliki dampak pencegahan, perintah lisan atau suara peringatan hingga kendali tangan kosong lunak. Padahal berdasarkan Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan, polisi harus melalui tahap-tahap tertentu sebelum mengambil tahap penembakan gas air mata.

4. Tindak kekerasan yang dialami para suporter, tidak hanya dilakukan oleh anggota Polri, tetapi juga dilakukan oleh prajurit TNI dengan berbagai bentuk, seperti menyeret, memukul, dan menendang.

Baca Juga: Presiden FIFA Bakal Datang ke Indonesia Untuk Hal Ini, Siap Revolusi PSSI?

5. Berdasarkan kesaksian para suporter, penembakan gas air mata tidak hanya ditujukan ke bagian lapangan, tetapi juga mengarah ke bagian tribun sisi selatan, timur, dan utara sehingga hal tersebut menimbulkan kepanikan yang luar biasa bagi suporter yang berada di tribun.

6. Bahwa saat ingin hendak keluar dengan kondisi akses evakuasi yang sempit, terjadi penumpukan pada sejumlah pintu yang terkunci. Bahwa di dalam ruangan yang sangat terbatas tersebut, diperparah dengan masifnya penembakan gas air mata oleh aparat kepolisian dan hal ini berdampak sangat fatal yang mengakibatkan para korban sulit bernafas hingga menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga: Ajak Perdamaian, Sesepuh Aremania: Sepurane Dulur Bonek, Ayo Damai!

Halaman:

Editor: Ahmad Latief Fahrezi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x