Pembobolan Kartu Kredit dan Debit Marak, Simak Cara Menghindari Pencurian Data ATM

- 10 Februari 2021, 10:40 WIB
ILustrasi kejahatan skimming
ILustrasi kejahatan skimming /media konsumen/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Masa krisis mesti ekstra waspada. Terutama saat bertransaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Kejahatan skimming di Bali semakin massif. Geng pelaku WNA Bulgaria ternyata tak jera-jera, meski sudah di penjara. Yang menjadi pertanyaan public, mengapa pelaku yang di penjara di Lapas Kerobokan bisa mengendalikan kejahatan skimming alias pembobolan kartu kredit dan kartu debit?.

Ini belum terungkap. Sebab semestinya tahanan dan nara pidana tak boleh membawa alat komunikasi apa pun di dalam penjara.   

Baca Juga: Manchester United Susah Payah Singkirkan The Hammers

Ribuan nasabah sejumlah bank nasional sudah kebobolan jadi korban skimming atau pencurian data kartu anjungan tunai mandiri (ATM), di pulau dewata.

Menyikapi hal ini Wakil Direktur  Krimsus Polda Bali AKBP Ambariyadi, mengungkap banyak nasabah mengaku kehilangan saldo mulai dari Rp 500 ribu hingga ratusan juta.

Meski kerugian tersebut diganti oleh pihak bank, ia mengingatkan agar warga hati-hati saat menarik uang di ATM yang tanpa pengamanan atau sepi. Sebab banyak kasus skimming yang telah diungkap oleh Polda Bali.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini Rabu 10 Februari 2021, Leo Harus Optimistis, Virgo Super Sibuk

Sejak 2018 hingga 2021, sebanyak 45 pelaku skimming yang terlibat dalam 23 kasus ditangkap.
Pada 2018 sebanyak 2 kasus skimming diungkap, kemudian 2019 sebanyak 5 kasus, 2020 dengan 13 kasus, dan awal 2021 sudah dua kasus.

Adapun 45 pelaku ini didominasi warga Bulgaria sebanyak 19 orang, lalu Rumania 12 orang, Polandia 2 orang, Filipina 2 orang, Ukraina 1 orang, Turki 1 orang, dan Indonesia 8 orang.

Ia mengimbau kepada warga untuk merahasiakan PIN ATM miliknya. Apalagi saat mendapatkan pesan atau SMS dari nomer baru yang menawarkan hadiah dan sebagainya.

Baca Juga: DPRD Bali Evaluasi Penerapan PPKM Mikro, Rawan Atmaja: Kalau Bisa Warung Diizinkan Sampai Jam 11 Malam

Sebab jika sudah memberikan nomer ATM maka akan mudah dibobol. Lali saat menarik  uang di ATM untuk menutup saat memencet nomor PIN.

"Tolong tutup dengan tangan (rahasiakan). Minimal dari sebagian nomer yang diketik tak terlihat. Pelaku tak akan tahu pin. Kuncinya PIN," ingatnya.

Kemudian rutin mengganti nomor PIN minimal sebulan sekali dan jangan menggunakan tanggal lahir untuk PIN.

Baca Juga: Perpendek Jarak dengan Rival Sekota di Klasemen La Liga, Real Madrid Menang Tipis 2-1 Atas Getafe

"Rutin ganti pin, sebulan sekali misalnya. Karena masyarakat pakai tanggal bulan lahir dan tahun lahir, ini bahaya," kata dia.

Ia menjelaskan modus dari kejahatan ini yakni alat skimming ditempelkan di mesin ATM. Saat masyarakat tidak hati-hati bertransaksi melalui mesin ATM, maka datanya akan terekam kamera tersembunyi.

Data tersebut lalu diolah dan dimasukan ke kartu ATM palsu. Lalu menarik uang menggunakan ATM yang sudah diisi data tadi.

Baca Juga: Suka Film, Ini 5 Film Jerman Terpopuler yang Wajib Anda Tonton di Akhir Pekan

Terbaru, Polda Bali menangkap 7 orang WNI pembobol ATM dari jaringan Malaysia dan Bulgaria.

Jumlah korban dari kelompok mencapai 1000 orang. Adapun kerugian dari satu bank saja mencapai Rp 3 miliar lebih. ***

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x