DENPASARUPDATE.COM- Terhitung dari hari ini Jumat, 29 Januari 2021, Saham Korea Selatan terus mengalami kelemahan selama empat hari terahir.
Hal ini terjadi dikarenakan para investor asing dan institusional terus melepas saham, dan mengimbangi pembelian ritel besar-besaran.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) mengalami penurunan mencapai 92,84 poin atau 3,03 persen dan menjadi menetap di 2.976,21.
Sedangkan volume perdagangan saat ini mencapai 971,5 juta saham yang senilai 23,8 triliun won (21,3 miliar dolar AS).
Indeks harga saham KOSPI sempat menguat di 0,32 persen, namun setelah itu berbalik turun di sesi pagi, dan penurunan masih berlanjut hingga sepanjang sesi sore karena investor asing melepas saham domestik.
Investor asing menjual saham lokal senilai 1,43 triliun won (1,3 miliar dolar AS), dan investor institusional menjual bersih saham senilai 255,6 miliar won (228,5 juta dolar AS).
Padahal Investor ritel telah membeli bersih saham hingga senilai 1,71 triliun won (1,5 miliar dolar AS), namun hal tersebut tak mampu mendorong kenaikan saham domestik.
Di antara saham-saham yang berkapitalisasi besar, jumlah saham yang terkoreksi melebihi yang menguat.
Seperti perusahaan teknologi raksasa LG Electronics, saham mereka mengalami keanjlokan hingga 7,0 persen, dikarenakan investor yang mulai berlomba merealisasikan keuntungan atas kenaikan harga saham baru-baru ini.
Perusahaan tersebut mengumumkan rekor pendapatan tertinggi untuk tahun 2020.
Tak hanya perusahaan teknologi raksasa seperti LG Electronics, namun perusahaan seperti Samsung Electronics juga mengalami kemrosotan hingga 2,0 persen dan juga perusahaan raksasa chip memori SK hynix tercatat sampai 0,4 persen.
Hal ini juga dirasakan oleh Perusahaan kimia terkemuka LG Chem, yang tergelincir hingga 2,2 persen, dan mesin pencari yang paling banyak digunakan seperti Naver, yang mengalami penurunan 3,4 persen.