Disiplin Menjalankan Protokol Kesehatan, Pariwisata dan Ekonomi Bali Bangkit

4 Desember 2020, 08:07 WIB
Logo Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional /KPC PEN

DENPASARUPDATE.COM– Pandemi Covid-19 dirasakan sebagai masalah global. Karena itu semua pihak harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan sebaik-baiknya demi menekan tingkat penularan Covid-19.

Tak kalah penting, imunitas harus selalu dijaga supaya masyarakat memiliki daya tahan yang baik di tengah pandemi. Hal ini disampaikan dr. Twindy Rarasati sebagai seorang penyintas Covid-19 dalam acara “Dialog Produktif” dengan tema “Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan” di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin, 23 November 2020, lalu.

Sebagai seorang tenaga kesehatan, Twindy harus menanggung risiko penularan Covid-19 yang lebih besar ketimbang masyarakat pada umumnya. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dia sempat dinyatakan positif Covid-19. “Awalnya, saya langsung sesak nafas, lalu merasakan sakit kepala, kelelahan, hilangnya indera penciuman dan pengecapan. Namun, saya tidak mengalami demam atau batuk,” jelasnya.

Baca Juga: Ekonomi Belum Pulih Tahun Depan, Pemerintah Wacanakan Perpanjang BLT

Menurutnya, banyak sekali gejala yang dapat timbul ketika seseorang terinfeksi SARS CoV-2. Itu sebabnya, Twindy menganjurkan agar kita selalu memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh. “Saya sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan melakukan isolasi mandiri selama dua minggu lagi di rumah. Setelah itu, saya dinyatakan sembuh dan bisa kembali bekerja,” kata Twindy.

Tingkatkan Imunitas

Twindy menjelaskan, selama proses pemulihan, indra perasa dan penciumannya berangsur pulih setelah dia sempat kehilangan fungsi kedua indra tersebut selama empat atau lima hari. “Saya mengatur pola makan dengan asupan makanan berkalori dan berprotein tinggi. Ini menjadi upaya untuk meningkatkan imunitas,” ujarnya ketika bercerita tentang perawatan yang dijalani.  

Baca Juga: Tottenham vs LASK: Bermain Imbang, Tottenham Hotspur Pastikan Satu Tiket 32 Besar Liga Europa

Karena berprofesi sebagai dokter dan berada di garda terdepan, Twindy menyadari bahwa dirinya menanggung risiko tertular Covid-19 yang lebih besar ketimbang masyarakat pada umumnya. Demi mencegah risiko penularan, Twindy terlebih dulu melakukan mitigasi. “Saya sudah menerapkan protokol kesehatan di rumah. Ada ruangan terpisah dan sudah ada alurnya. Aktivitas makan juga tidak dapat dilakukan bersama untuk mengurangi risiko penularan pada anggota keluarga lain,” tuturnya.

Berdasarkan pengalamannya sebagai penyintas, Twindy mengungkapkan bahwa protokol kesehatan harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya. “Tanggung jawab menjalankan protokol kesehatan berada dalam diri kita sendiri. Kita juga jangan lupa untuk terus update ilmu pengetahuan agar bisa mengetahui apa yang harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Untuk saat ini, kita harus terus berjuang melawan Covid-19, dan tetap bersemangat. Kita bisa bangkit dan mengatasi pandemi ini,” tutupnya.

Baca Juga: FANTASTIS! AC Milan vs Celtic: Sempat Tertinggal 2 Gol, Milan Balik Unggul 3-2

Penanganan Covid-19 di Bali Dipuji Dunia

Pemerintah Provinsi Bali terus bekerja keras untuk menekan angka penularan Covid-19.  Data dari Gugus Tugas

Covid-19 Provinsi Bali menyebutkan, hingga 30 November 2020, jumlah positif Covid-19 mencapai 14.027 kasus, pasien sembuh sebanyak 12.701, pasien dalam perawatan 894 dan meninggal 432 jiwa.

Langkah penanggulannya, Gubernur Provinsi Bali , Wayan Koster sudah menerbitkan Surat Edaran bernomor: 487/GugusCovid19/IX/2020, tentang; Penguatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Bali, tertanggal 17 September 2020.

Baca Juga: Ini Lirik Lagu It's Tricky Run DMC #pilihmanaya yang Viral di TikTok 

Ini sebagai turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang ditandatangani pada 20 Juli 2020, yang ditandatangi Presiden Joko Widodo.

Sosialisai disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes) di Bali dilakukan dengan berbagai langkah. Selain lewat media massa, menempel poster, memasang baliho dan lewat kesenian. Tujuannya, agar masyarakat benar-benar patuh terhadap protokol kesehatan.

“Jangan pernah menyerah, perang melawan covid-19 belum selesai, mari Kita terus bekerja keras bersama-sama ” tegas Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Bali yang juga Sekretaris Daerah Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran persnya.

Baca Juga: Google Doodle Tampilkan Noken Papua, Tas Multifungsi Berfilosofi Terbuat dari Serat Kulit Kayu

Ditekankan pula, Bali terus mengampanyekan gerakan 3M. Yakni, Menggunakan Masker jika berada di luar rumah dan ditengah kerumunan, Mencuci Tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun dan air mengalir, dan Menjaga Jarak minimal 2 meter dan menghindari keramaian. “Selain itu melaksanakan karantina bagi masyarakat yang memiliki riwayat perjalanan,” tandas Indra.

Sementara itu, Penanganan pandemi Covid-19 di Bali terus mendapat pujian dari dunia internasional. Kini giliran Republik Austria yang memuji kerja keras Gubenur Bali, Wayan Koster dalam memerangi pandemi tersebut di Pulau Dewata.

Seperti yang diungkapkan oleh Duta Besar Austria untuk Indonesia, Johannes Peterlik saat berkunjung ke kediaman Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Jumat 27 November 2020 lalu.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Ramalan Zodiak hingga Komitmen Kapolda Bali Berantas Judi Sabung Ayam

Ia mengatakan bahwa pemerintahnya sangat terkesan dengan penanganan pandemi di Bali yang dilihatnya terus mengalami tren penurunan dan terus membaik.

Menurutnya, tren penurunan tersebut sangat bagus bagi bangkitnya perekonomian Bali yang sangat tergantung kepada dunia pariwisata.

"Saya sangat tertarik dengan perkembangan Bali belakangan ini, yang tentu punya tempat khusus bagi warga di Eropa," katanya.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Jumat 4 Desember 2020 Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

Peterlik menambahkan bahwa jika dibandingkan dengan penanganan di negaranya, penangananan Covid-19 di Bali sangat baik. Pria yang sempat menjabat dubes di sejumlah negara ASEAN ini mengaku, untuk Eropa sendiri termasuk Austria, kasus Covid 19 menunjukkan tren meningkat termasuk di negaranya yang kini tengah lockdown total.

Selain itu Dua Deputi Kementerian Perekonomian dan Kementerian Keuangan yang datang ke Bali menggelar acara Serap Aspirasi UU Cipta Kerja pada Jumat (27/11) lalu optimis ekonomi Bali segera bangkit.
Dalam sesi wawancara dengan awak media, Deputi Bidang Perimbangan Kemenkeu Astera Primanto mengatakan dirinya optimis Bali akan bangkit secara ekonomi pasca pandemi ditambah adanya UU Cipta Kerja yang bisa mempermudah izin usaha dan investasi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 4 Desember 2020 Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo Tentang Cinta

"Ini sebenarnya good news, dengan adanya UU Cipta Kerja maka akak mempermudah terbukanya lapangan-lapangan kerja baru, khususnya bagi Bali yang kontraksi ekonominya sangat berdampak," ungkap Primanto.
Hal senada di sampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Dr.Iskandar Simorangkir bahwa semasa Pandemi ini Bali masih bisa survive dengan sektor pertanian yang masih tumbuh. "di Bali sektor Pertanian masih tumbuh positif, kedepan selain sektor pariwisata, sektor pertanian juga harus bisa diberdayakan lebih optimal selain Pariwisata," ungkap Iskandar. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: KPC PEN

Tags

Terkini

Terpopuler