Puisi: Misteri Kata-Kata (2)

7 Agustus 2020, 12:36 WIB
Lembar puisi dalam film AADC.* /Tangkapan layar film AADC

Puisi ke 2 (Lanjutan)

Karya: Suwardi Rasyid

Seorang karib merespon dengan kata bijak Atas kata-kata yang kukumpulkan beberapa hari yang lalu.

“sesederhana apapun kata itu, kan dihisab kelak tuk dipertanggungjawabkan”…

Kurang lebihnya demikian catatan kecil atas jejak kata-kataku

Gembira…kata hatiku atas lupa yang terjaga

Pada lembar lainnya…kujumpai pula deretan kata bertuan mempesona

“Dan ku terjungkal dalam lamunan langit jingga hingga bersemayam dalam misteri kata yang tak terucap”…hingga “ tersengat kalimat dalam semesta kata”

Kata-kata menjadi kian mistis
Misterinya kian menggumpal sesakkan dada

Dari dasar sadar yang bergelombang dinamis…
Tak kutemukan satu pun ritual kehidupan tanpa kata-kata

Tercolek jiwa…pada pesan singkat sang pembawa risalah akhir

“jangankan satu ayat…satu huruf pun memiliki malaikat penjaga”

Bahkan Adam…sang pembuka wasilah insan

Oleh Khaliknya diajarkan permulaan ilmu mengenal nama…

Yaa…bukankah nama juga adalah kata ?

Aku belum paham penuh atas kumpulan kata-kata ini

Tangan baru sekedar mengikuti arahan akal…biar kalbu tak berontak

Entah kemana arahnya…biarlah kusebar saja

Berharap menjelma kehidupan pada hamparan makna
…minimal serupa jejak kaki pada tanah berdebu

Ketika matahari senja kian meremang cahayanya
…saat tangan tak lagi sanggup menuntun dan meraba

Tibalah masa sekedar jejak kata yang terbaca

“Aku mau hidup seribu tahun lagi”…bisik Chairil Anwar…lirih !

Editor: M Hari Balo

Tags

Terkini

Terpopuler