Salah satu alasan yang Ia beberkan adalah karena tingkat partisipasi pemilih di tiga daerah tersebut cukup rendah.
Dari temuan survei yang dilakukan internal Demokrat, sebut Mudarta, rendahnya partisipasi pemilih akibat kekhawatiran masyarakat terhadap wabah virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Ini Link Live Streaming 8 Pertandingan Liga Champions, Salah Satunya Ada Real Madrid vs Inter Milan
“Di Denpasar dari temuan survei yang kami lakukan 70 persen masyarakat belum menentukan pilihannya. Bahkan angka golput diprediksi diatas 30 persen. Masyarakat cenderung memilih kesehatan daripada harus datang ke TPS untuk mencoblos,” katanya.
Dengan alasan itulah, Mudarta meminta seluruh tim kampanye dan pemenangan, relawan, pendukung, dan parpol pengusung dan pendukung untuk bekerja keras meyakinkan masyarakat datang ke TPS.
“Pesta demokrasi di masa covid ini tantangannya sulit karena itu kita semua harus kerja keras, DPP juga turun gunung untuk memformulasikan strategi khusus dalam sisa waktu jelang pencoblosan 9 Desember nanti,” sebut politkus asal Jembrana ini.
Baca Juga: Mau Dapat BLT Guru Honorer? Segera Login info.gtk.kemdikbud.go.id Untuk Cek, Pasti Cair!
Sementara untuk tiga daerah lagi yaitu Kabupaten Badung, Bangli, dan Kabupaten Karangasem, kata Mudarta, tinggal pemantapan lagi.
“Karena di tiga daerah itu gerakan relawan, pendukung, parpol koalisi dan paslon sudah sangat masif dilakukan,” sambung Mudarta.***