Soal Alkes Bermerkuri di Wilayah Bali, Sekda Bali Tegaskan Sudah Seluruhnya Ditarik

- 28 Juni 2024, 10:10 WIB
Penarikan alkes bermerkuri wilayah Bali dan NTB oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (Dirjen PSLB3) Kementerian LHK RI di Taman Hutan Rakyat Mangrove, By Pass Ngurah Rai, Kamis 27 Juni 2024.
Penarikan alkes bermerkuri wilayah Bali dan NTB oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (Dirjen PSLB3) Kementerian LHK RI di Taman Hutan Rakyat Mangrove, By Pass Ngurah Rai, Kamis 27 Juni 2024. /Ketut Budana/

DENPASARUPDATE.COM - Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra bersyukur karena alat kesehatan (alkes) bermerkuri sudah seluruhnya ditarik dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di wilayah Bali.

Penegasan itu diutarakannya dalam sambutan saat menghadiri dan menyaksikan penarikan alkes bermerkuri wilayah Bali dan NTB oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (Dirjen PSLB3) Kementerian LHK RI di Taman Hutan Rakyat Mangrove, By Pass Ngurah Rai, Kamis 27 Juni 2024.

Informasi terkait tuntasnya penarikan alkes bermerkuri di wilayah Bali disampaikan Dewa Indra setelah melakukan konfirmasi ke Dinas Kesehatan.

Baca Juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Kabupaten Bolaang Mongondow

“Setelah saya cek ke Dinkes, sudah tak ada lagi alkes bermerkuri pada fasilitasi pelayanan kesehatan di seluruh Bali, sudah tuntas ditarik,” ujarnya.

Masih dalam sambutannya, Sekda Dewa Indra menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada jajaran Dirjen PSLB3 atas keseriusan dalam melakukan penarikan alkes bermerkuri, khususnya di wilayah Bali dan NTB.

Ia sangat memahami, upaya penarikan alkes bermerkuri bukanlah hal yang sederhana karena berkaitan dengan tempat pembuangan akhir serta pengolahannya.

“Pengelola fasilitas pelayanan kesehatan tahu bahwa alkes yang mengandung bahan merkuri tak boleh digunakan, tapi untuk membuangnya mereka juga tak boleh sembarangan sehingga akhirnya disimpan selama bertahun-tahun,” urainya.

Baca Juga: Olahraga Arung Jeram Tak Pernah Berkembang, Ketum Pengprov FAJI Bali Diganti

Menurutnya, situasi itu kemudian menjadi beban bagi pengelola Fasyankes. Di lain pihak, kementerian terkait juga memerlukan waktu untuk menarik produk tersebut karena harus berkoordinasi dengan berbagai pihak.

Halaman:

Editor: Ahmad Latief Fahrezi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah