Duh, Mabuk Miras, Keributan Terjadi Sesama Duktang Di Lapangan Renon, Ini Kronologinya

- 24 April 2024, 11:35 WIB
Ilustrasi kerusuhan pekerja lokal dan China di Morowali Utara.
Ilustrasi kerusuhan pekerja lokal dan China di Morowali Utara. /Pixabay/Clker-Free-Vector-Images

 

DENPASARUPDATE.COM - Lagi-lagi, warga kota digegerkan dengan aksi baku hantam, diduga sesama anak perantau atau penduduk pendatang (Duktang). Kali ini berlangsung di sebelah barat Monumen Bajra Sandi, Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar Timur, Minggu 14 April 2024 sekitar pukul 23.00. Motifnya diduga salah paham karena minuman keras (Miras).

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali dari sejumlah sumber petugas di Pos Polisi (Pospol) Renon, mengatakan ada dua pemuda diduga warga pendatang menginformasikan bahwa ada yang ribut-ribut di Depan Bank BRI, tepatnya di barat Bajra Sandhi. "Salah satu dari dua pemuda itu mengaku nyaris dikeroyok, diduga pemuda-pemuda yang diduga dalam kondisi mabuk," bebe sumber, Selasa (16/4).

Salah satu anggota yang sedang piket, yakni Aiptu Gusti Putu Oka Mayun bergegas ke lokasi bersama dua orang remaja tersebut. Setiba di depan BRI, mereka menanyakan dugaan ada keributan kepada satpam BRI.

Lalu dijelaskan bahwa gerombolan diduga anak NTT, menuju ke arah dalam lapangan. Anggota personil Pos Renon, melangkah ke lapangan bersama dua ABG itu.

Ketika berada dalam lapangan, tepatnya di seputaran sisi barat Bajra Shandi, rombongan diduga sempat baku hantam itu tidak ada lagi.

"Ya, teman sudah cari malam itu, namun mereka keburu bubar. Bahwa warga lokal yang ada di sana, membenarkan. Karena takut jadi korban salah sasaran, mereka memilih pulang ke rumah masing-masing," tambahnya.

Dikatakan, tidak ada laporan resmi. Sebatas informasi dari dua pemuda duktang, yang nyaris dikeroyok itu.

Walaupun demikian, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Dikonfirmasi terpisah, Pande Noman Kawayana Security Kawasan Monumen Bhajra Sandhi, mengatakan, malam itu ia sempat 5 orang laki-laki dan seorang perempuan, sama-sama (perawakan timur) jalannya agak cepat, mengarah ke barat.


"Sempat lihat, tapi saya tidak mengetahui ada keributan. Namun peristiwa ini viral di media sosial dan saya terkejut," kisahnya sembari mengatakan, nihil adanya kegiatan masyarakat yang mengajukan izin pinjam pakai lapangan.

Namun aksi gerombolan tersebut membuat warga resah, lantaran mengganggu keamanan dan ketertiban.

Apalagi, di Bali sudah sangat sering terjadi hal serupa. Pihak yang bertikai itu disebut-sebut oleh beberapa akun medsos sebagai warga pendatang.

Ia sempat menyimak video viral itu, namun bahasa yang digunakan gerombolan ini juga bukan bahasa Bali.

Hanya saja masalah yang memicu keributan belum jelas. Dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Kapolsek Denpasar Timur Kompol I Nyoman Darsana membenarkan adanya peristiwa itu.

Anggota Polsek Dentim langsung dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP), untuk melakukan pengamanan dan pemeriksaan terhadap pihak yang terlibat.

Sayangnya sesampainya petugas di sana, gerombolan itu sudah membubarkan diri.

Videonya itu diposting beberapa jam setelah kejadian. "Belum diketahui pasti apa penyebab keributan tersebut.

Belum diperoleh data pasti terkait siapa yang terlibat keributan. Di TKP ditemukan 2 pasang sandal warna hitam. Satu pasang talinya putus," tegas Kapolsek.

Pun di Katakan, pihaknya terkendala dalam mengumpulkan informasi, lantaran tidak ada orang yang bisa dimintai keterangan untuk mendalami penyebab kejadian tersebut.

Maka dari itu, saat ini petugas akan berusaha melacak perekam video keributan agar bisa ditelusuri siapa saya yang terlibat di sana. "Kami masih selidiki," tutupnya. ***

Editor: Tegar Putra Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah