“Terus terang keluarga sudah iklaskan karena kami yakin, ponakanmya ini terseret air bah,” kata Desak Ayu, sambal mengusap matanya yang sembab. "Kami iklas karena memang ini sudah menjadi jalan hidupnya," kisah sang bibi.
Walaupun ada yang mengirah bahwa kurang masuk akal, karena jarak tenggelam jauh di Tabanan dan di bawa arus hingga terdampar di Pantai Sanur di bawah, keluarga mengaku tidak heran karena selain arus besar dan kencang, jangka waktu temuan ini jatuh pada hari ke 7.
Baca Juga: KUNCI JAWABAN SOAL BAHASA INDONESIA KELAS 9 SMP MTs HALAMAN 63 - 75 MATERI CERPEN POHON KERAMAT
"Kami menyakini bahwa ponakan saya dibawa arus ke tempat jauh. Ya kalau tidak terdampar ke Denpasar, mungkin akan terdampar ke Banyuwangi atau Lombok. Dari awal keluarga sudah duga, kemungkinan akan ditemukan di Pantai kawasan Denpasar, karena arusnya ke Denpasar soalnya," sebutnya.
Dari sejumlah orang pintar atau secara niskala, dikatakan ponakannya akan terdampar di Pantai berhubungan S. Ternyata benar ditemukan di Pantai Sanur. Hingga sore kemarin, administrasi sudah selesai dilakukan oleh keluarga.
Bahkn, kepolisian Tabanan pun telah melakukan identifikasi terhadap jenasah. Dan hasil rembuk pihak keluarga, jasadnya dititip sementara di RS karena kondisi tubuh sudah membengkak. "Jadi kami tunggu sampai kapan ditentukan hari pengabenan baru jasatnya diambil dan dibawa pulang ke rumah. Tentunya kami tunggu hari baik," ucapnya
Dikatakan, Puspasari jarang main ke rumah sang tante. Dia sempat datang dua minggu sebelum hilang. Kedatangannya untuk meminjam buku milik anak (kaka sepupu) yang sudah selesai kuliah. Dijelaskan, Gadis pendiam diam dan pemalu ini merupakan mahasiswi semester III jurusan akuntansi di Universitas Saraswati, Dentim tidak tinggal di Denpasar namun dia memilih pergi pulang.
"Saat kejadian, ponakam saya baru saja pulang dari kampus. Dan setiap pulang ke rumah dia lewat jalur alternatif yakni jembatan. Ya, ini sudah kehendak tuhan, dan keluarga sudah ikalaskan. Semoga diberikan tempat terindah di surga," harapnya, sedih. ***