Dimana menurut Sanjaya, bahwa konsep Yadnya seperti ini sangat membantu meringankan beban masyarakat terutama dari segi biaya.
Karena sejatinya, Yadnya itu dikatakannya tidak harus mahal dan tidak harus dengan biaya yang besar. Terbukti, saat ini masyarakat Desa Adat Tuka dan masyarakat Desa Adat Kukub mampu melaksanakan Pengabenan Bersama dirangkaikan dengan Memukur, Metatah serta upacara Warak Kerurun dengan biaya yang sangat murah. Hal ini dipandang mampu menepis paradigma bahwa pelaksanaan Yadnya tidaklah harus mahal, terutama dalam upacara Pitra Yadnya, yakni Pengabenan.
Sanjaya juga sangat berkeyakinan, kalau kedepannya hal ini terus diterapkan secara berkelanjutan oleh seluruh masyarakat Tabanan, maka akan sangat memudahkan generasi mendatang.
“Saya, bersama Ketua DPRD, Sekda dan jajaran memberikan doa restu yang tulus, semoga upacara/upakara ini memargi antar labda karya sida sidaning don,” ujar Sanjaya dalam Dharma Wacananya di Desa Adat Tuka, sembari sangat bersyukur karena antusias masyarakat sangat besar dalam menjaga kelestarian Tradisi, Adat dan Budaya Bali.
Baca Juga: TPID Buleleng Rintis Kerjasama dengan Daerah Produsen Bahan Pangan untuk Turunkan Angka Inflasi
Melihat masyarakatnya bersatu, penuh kekompakan serta mengedepankan semangat gotong royong dalam melaksanakan Karya, merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang nomer satu di Tabanan tersebut.
“Saya di Pemerintah Kabupaten Tabanan tidak akan pernah surut, tidak akan pernah berhenti memberikan dukungan dan bantuan ketika melihat krama kompak selalu. Kedepan, apapun yang menjadi harapan masyarakat, baik dalam membangun Parahyangan, Pawongan, Palemahan, mari tetap jaga kekompakan dan persatuan ini,” pinta Sanjaya.
Saat itu, kegiatan Atma Wedana Desa Adat Tuka dirangkaikan dengan upacara Nyekah yang menyertakan 30 Sawa dengan biaya Rp. 3 Juta per Sawa, Metatah diikuti oleh 56 Orang dengan biaya Rp. 300 Ribu, Warok Keruron 7 dan 6 Ngelangkir. Begitupun dengan Upacara Ngaben Bersama di Desa Adat Kukub dirangkaikan dengan upacara Manusa Yadnya, yakni menyertakan 36 Sawa Nyekah dengan biaya Rp. 5 Juta, 63 Orang Metatah dan 2 Orang Metelubulanan dengan biaya masing-masing Rp. 400 Ribu.