Maknai Tumpek Krulut, Bupati Sanjaya Ajak Masyarakat Jaga Keselarasan Alam Semesta Berlandaskan Kasih Sayang

- 23 Juli 2022, 21:00 WIB
Maknai Tumpek Krulut, Bupati Sanjaya Ajak Masyarakat Jaga Keselarasan Alam Semesta Berlandaskan Kasih Sayang
Maknai Tumpek Krulut, Bupati Sanjaya Ajak Masyarakat Jaga Keselarasan Alam Semesta Berlandaskan Kasih Sayang /Ahmad Latief Fahrezi/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Perayaan Rahina Tumpek Krulut, diperingati oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Upacara Jana Kerthi sebagai pelaksanaan Tata-titi Kehidupan Masyarakat Bali, bedasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi Dalam Bali Era Baru.

Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya., S.E.,M.M, dalam hal ini, sesuai dengan Instruksi Gubernur Bali Nomor 08 Tahun 2022, mengajak seluruh jajaran Pemerintahan untuk melakukan persembahyangan di Desa Adat Kubontingguh, Sabtu 23 Juli 2022.

Pihaknya berharap perayaan Tumpek Krulut bisa dijadikan momen menjaga keselarasan alam semesta berlandaskan rasa kasih sayang (welas asih).

Baca Juga: Viral Cerpen ‘Tamatnya Karier Sang Jenderal Polisi’, Mirip Kisah Ferdy Sambo, Rita Yuliana dan Brigadir J?

Upacara yang berlangsung, tepatnya di Pura Kahyangan Jagat Dalem Purwa Kubontingguh, Desa Denbatas Kecamatan Tabanan tersebut dihadiri pula oleh Wakil Bupati I Made Edi Wirawan, S.E beserta Nyonya, Ketua DPRD Tabanan, Unsur Muspida, Camat seluruh Tabanan beserta OPD terkait. Persembahyangan ini juga dilakukan serentak di seluruh Bali.

Dimaknai sebagai hari kasih sayang, Tumpek Krulut yang jatuh pada Saniscara Kliwon, Wuku Krulut, sebagai bentuk pelaksanaan Jana Kerthi merupakan simbol bagi kita agar dapat menyayangi seluruh alam semesta beserta isinya.

Baca Juga: Dipilih Jadi Tuan Rumah IOF Nation Championship Seri 2, Tamba Sebut Jembrana Jadi Barometer Otomotif Bali

Pada perayaan Tumpek Krulut ini juga sebagai wujud bhakti terhadap Ida Sanghyang Widhi Wasa, dan Sanghyang Dewa Iswara yang hadir dalam bentuk manifestasi gamelan.

Tumpek Krulut juga sebagai implementasi Tri Hita Karana, yakni keselarasan manusia dengan Tuhan, Manusia dengan sesama manusia serta manusia dengan alam semesta.

Halaman:

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x