Laksmi begitu sapaan akrab gadis Ubud ini, termasuk wanita yang memiliki Beauty, Brain, dan Behavior.
Dia tak hanya cantik fisik semata, melainkan juga memiliki kecerdasan, dan tingkah laku yang biasa dikenal dengan istilah inner beauty.
Baca Juga: Terlibat Kasus Narkoba, Dua Anggota Polisi di Polres Badung Dipecat dengan Tidak Hormat
Sebagai putri Bali asal Ubud, gadis kelahiran 25 tahun lalu ini, ingin memperjuangkan edukasi bagi anak, pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. Inilah visi misi utamanya mengikuti ajang ini.
"Bagi saya edukasi adalah nomor satu, karena itu saya berusaha membuat kampanye di media sosial bernama Break Event. Misi Break Event adalah, Breaking in a Qualiti True Education and Empowerman Especialy for Girls"," kata Laksmi.
Baca Juga: BRI Liga 1: Pecundangi Borneo FC, Persib Bandung Akhirnya Naik ke Posisi 2 Klasemen Tempel Arema FC
Menurut dia, karena hanya dengan edukasi bisa memberikan pemberdayaan, dan menurut riset yang pernah dilakukan, edukasi untuk perempuan dan keluarga berencana adalah solusi utama untuk melawan perubahan iklim di dunia.
Menurut Laksmi, isu utama yang diangkat dalam Pemilihan Putri Indonesia 2022 adalah masalah edukasi. Pandemi covid-19 sangat merugikan anak sekolah dari sisi edukasi mereka.
Baca Juga: Coach Park Hang-Seo Ingin Timnas Vietnam Miliki Pemain PSIS Semarang Pratama Arhan, Kok Bisa?
"Saya sempat bicara dengan pendiri Bali Children Foundation, Margaret Barry, tentang ancaman penurunan literasi, terutama di desa terpencil seperti Desa Songan di Bangli, Bali. Selain itu saya mengadvokasikan sastra Indonesia dan budaya, tentunya melalui kerja sama dengan Ubud Writers and Readers Festival," tambahnya.