Keren, Buleleng Menjadi Lokasi Restorasi Terumbu Karang oleh Pemerintah Pusat

14 Oktober 2020, 19:30 WIB
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana /RRI

DENPASARUPDATE.COM - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menetapkan Buleleng sebagai lokasi restorasi terumbu karang.

Buleleng dipilih karena telah banyak mendapat penghargaan dalam bidang konservasi terumbu karang dan memiliki arus laut yang tenang sehingga cocok dijadikan lokasi konservasi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menetapkan Buleleng sebagai lokasi konservasi bersama 4 daerah lainnya di Provinsi Bali yakni Pantai Sanur, Pantai Nusa Dua, Pantai Pandawa, dan Pantai Serangan.

Baca Juga: Ini Alasan Kopi Bukan Sekadar Gaya Hidup, tapi Sudah Jadi Kebutuhan Hidup

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin saat meninjau langsung lokasi restorasi terumbu karang di Kabupaten Buleleng 12 Oktober 2020.

Program tersebut ditujukan untuk pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak langsung akibat pandemi ini khususnya yang berhubungan dengan pariwisata bahari.

Sebagaimana dilansir dari RRI dengan judul berita Buleleng Jadi Lokasi Restorasi Taman Terumbu Karang Indonesia.

“Mulai dari pemandu wisata, pemilik kios, dan hotel beserta pegawainya yang di PHK menjadi target kita,” ungkapnya.

Safri Burhanuddin mengatakan Buleleng sudah terkenal dengan konservasi terumbu karangnya. Sehingga menurutnya, lebih mudah untuk menjalankan program ini di Buleleng.

“Diharapkan ini akan berkembang lebih baik lagi, terumbu karang disini akan menjadi lebih banyak, dan tentu saja daerah yang menjadi tempat konservasi harus diawasi. Jangan sampai kita buat konservasi tapi dirusak oleh masyarakat,” tuturnya.

Untuk menciptakan konservasi terumbu karang yang berbeda, Safri Burhanuddin mengatakan, akan membuat terumbu karang yang unik.

“Saya sudah diskusi dengan Bapak Bupati Buleleng, mungkin kita akan buat terumbu karang yang berbentuk kendaraan, atau bekas alat tempur yang sudah tidak terpakai, sehingga ini menjadi icon,” imbuhnya.

Masih kata Safri Burhanuddin, program ini akan dimulai pada 17 Oktober 2020. Ia menambahkan, program ini akan melibatkan ribuan masyarakat yang terkena dampak pandemi.

“Dari 5 lokasi ini akan melibatkan 1300-1500 orang. Ada total dana sekitar 111 miliar dan untuk di Buleleng disiapkan 10-20 miliar rupiah,” ucapnya.

Baca Juga: Sat Pol PP Kabupaten Bogor Amankan 1000 Lebih Botol Miras

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, mengatakan, program ini memberikan kesempatan bekerja untuk masyarakat di pesisir pantai dan juga yang terkena dampak pandemi. Selain itu, ia mengatakan, program ini akan memberikan dampak positif terhadap ekosistem terumbu karang di Buleleng.

“Kami juga memikirkan nelayan yang kesehariannya mencari ikan di karang, karena nanti tidak boleh lagi ada aktifitas tersebut, kami meminta pihak kementerian untuk membuatkan rumpon ikan untuk nelayan,” ungkapnya.***(Ketut Sujana/RRI)

Editor: M Hari Balo

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler