Pertama di Indonesia, Mendes PDTT Launching Jembrana Satu Data Dari Desa

20 September 2022, 22:30 WIB
JSDDD dilaunching langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Selasa 20 September 2022 di Gedung Mendopo Kesari Negara. /Ahmad Latief Fahrezi/Denpasar Update

 

DENPASARUPDATE.COM - Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) sebagai upaya pencapaian pembangunan berbasis data yang akurat serta terpadu dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana menjadi yang pertama di Indonesia.

JSDDD dilaunching langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Selasa 20 September 2022 di Gedung Mendopo Kesari Negara.

Menteri Abdul Halim Iskandar mengatakan Jembrana adalah Kabupaten pertama di Indonesia yang menjadikan data desa sebagai pondasi utama dalam pembangunan melalui JSDDD. 

Baca Juga: Mau Dapat Saldo DANA Gratis Rp 270 Ribu Setiap Hari? Klik Website Ini Terbukti Cair Tanpa Download Aplikasi

"Jembrana Satu Data Dari Desa ini merupakan inovasi kebijakan yang sangat luar biasa di tingkat kabupaten, dan ini tentu menjadi harapan kita semua utamanya adalah harapan dari para Kepala Desa dan para Lurah," ucapnya.

Lanjutnya, semua data mikro yang dibutuhkan dalam pengambilan kebijakan pemerintah berasal dari desa.

Dan untuk di Kabupaten Jembrana sendiri, model pendataan SDGs Desa telah dikembangkan terintegrasi dengan kebutuhan OPD yang dikelola di tingkat Pemerintah Kabupaten. 

Baca Juga: Download Big Mouth Episode 1-16 (TAMAT) Sub Indo, Ending Big Mouth Tak Sesuai Ekspektasi Bikin Penonton Kesal

"Di Jembrana ini, bukan hanya desa yang menerapkan model pendataan berbasis SDGs tapi juga kelurahan, sehingga total seluruh kawasan di Jembrana sudah terdata dengan bagus, serta diintegrasikan juga dengan kebutuhan seluruh OPD. Ini adalah pengembangan dari SDGs Desa menjadi SDGs tingkat kabupaten yang tetap berbasis pada desa dan kelurahan berbasis mikro tapi kemudian pengelolaan dan analisisnya sudah pada level kabupaten," jelas Menteri Abdul Halim Iskandar.

Ditambahkannya, dengan adanya JSDDD Pemerintah Kabupaten Jembrana dapat menentukan arah kebijakan sesuai dengan permasalah yang dihadapi masyarakat.

Baca Juga: Rakernas di Bali, BEM Seluruh Indonesia dari 265 Kampus Bahas Kenaikan BBM, Ada yang Bawa Spanduk Tolak LNG

Baik itu dalam penanggulangan kemiskinan, insfrastruktur hingga ke potensi yang dimiliki masing-masing desa.

"Disini pak Bupati menyelesaikan kesenjangan yang selama ini dihadapi oleh setiap daerah yaitu antara Data, Fakta dan Perencanaan. Sekarang ini Jembrana memiliki sebuah proses perencanaan berbasis data, itu artinya pembangunan di Jembrana betul-betul berorientasi pada penyelesaian masalah," tandasnya.

Baca Juga: Seting Calon Tunggal, Karateker KNPI Karangasem Persoalkan Legitimasi Agenda Musda hingga 3 Kali Musda Gagal

Sementara itu Bupati Tamba mengungkapkan terkait pelaksanaan Jembrana Satu Data Dari Desa, ini adalah upaya pencapaian pembangunan yang berbasis data yang akurat dan terpadu antara lain data sosial ekonomi masyarakat, data infrastruktur dan kewilayahan serta data tata ruang dan geospasial.

Sehingga dalam pelaksanaan JSDDD akan melahirkan data yang berkualitas yang memenuhi prinsip-prinsip standar metadata, kode refrensi dan interoperabilitas.

Baca Juga: Ada Jalan Pintas, Download Stumble Guys 0.40 Terbaru September 2022, Auto Menang

"Jembrana Satu Data Dari Desa merupakan solusi satu data daerah yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, daerah dan desa serta dimanfaatkan sesuai dengan kepentingan tiap institusi," ujar Bupati Tamba.

Mengenai manfaat JSDDD, Bupati asal Desa Kaliakah ini mengatakan dengan adanya data tersebut, perencanaan kebijakan pemerintah daerah dapat disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan di masing-masing wilayah.

"Jembrana Satu Data Dari Desa sangat penting, kita memiliki perencanaan dari awal, apa yang akan kita kerjakan. Karena permasalahan mikro di depan mata melalui data tersebut. Inilah kecepatan, akurasi dan transparansi jauh lebih didapat dengan kita memiliki data," pungkasnya.***

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler