DENPASARUPDATE.COM – Pembatalan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 disambut antusias oleh Pemprov Bali.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menilai sebagai keputusan yang bijak dan tepat.
"Kalau saya melihat pembatalan PPKM Level 3 saya kira itu satu keputusan yang sangat bijak," katanya saat dikonfirmasi, Selasa 7 Desember 2021.
Baca Juga: RAMALAN ZODIAK CINTA Rabu 8 Desember 2021 untuk Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio
Justru, Cok Ace—demikian sapaan akrabnya, mengatakan penerapan kebijakan PPKM Level 3 secara serempak di seluruh Jawa-Bali bahkan nasional kebijakan kurang pas alias tidak tepat.
Mengingat, setiap daerah memiliki angka positive rate dan Bed Occupancy Rate (BOR) yang berbeda-beda.
Bali sendiri, pada Senin (6/12) hanya terjadi penambahan 5 kasus positif Covid-19 dengan nihil angka kematian dan 9 orang sembuh.
Sementara, dari 175 tempat Isolasi terpusat tersebar di seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi Bali jumlah BOR dari kapasitas 883 bed hanya terisi 78 bed (8,83 %) dan tersisa 805 bed (91,17 %).
"Karena apa, PPKM Level 3 itu kan menggambarkan suatu kondisi wilayah dalam hal ini Bali itu ada kriterianya bagaimana level 4, level 3, level 2, dan seterusnya, seperti positive rate, BOR, kalau itu dipakai rujukan saya kira kurang pas," kata Mantan Bupati Gianyar tersebut.
Sehingga, jika saat itu pemerintah pusat tetap kekeh menerapkan PPKM Level 3 di Bali, justru akan menjadi pertanyaan dari berbagai pihak.
Padahal, Bali sendiri saat ini sedang menjalani PPKM Level 2. "Karena persepsi luar negeri kembali mempertanyakan kok Bali kembali level 3, padahal sebelumnya level 2," ungkapnya.
Sehingga, untuk mengurangi kerumunan dan memperkecil penyebaran Covid-19 yang dibutuhkan menurutnya adalah pengetatan protokol kesehatan (prokes) di berbagai tempat.
"Yang pasti kita yang utama adalah pengetatan prokes itu. Saya kira hal-hal seperti itu yang bisa dilakukan," tegasnya.
Baca Juga: Ramalan Shio Selasa, 7 Desember 2021, Harimau, Kelinci, Monyet, Ayam, Anjing, Kuda: Jangan Ragu!
Sementara, terkait penyebaran varian Omicron sendiri. Cok Ace mengaku bahwa pihaknya berharap Jakarta menjadi garda terdepan untuk menyaring para warga negara asing (WNA) maupun Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk ke Indonesia.
"Itu kan masuk lewat Jakarta, saya dengan dilarangnya beberapa negara, khususnya Afrika baik untuk wisatawan ataupun PMI kita itu ada pengetatan-pengetatan, kita harapkan Jakarta untuk ketat," paparnya.
Sehingga, pihaknya berharap para WNA atau PMI yang masuk ke Bali telah clean dari ancaman varian baru Omicron. ***