DENPASARUPDATE.COM – Kontestasi Pilpres 2024 masih jauh panggang dari api. Meski begitu tensi politik sudah mulai hangat. Salah seorang kandidat yang bakal muncul dari kubu PDI Perjuangan dan cukup ramai jadi perbincangan publik yakni Ganjar Pranowo yang tak lain Gubernur Jawa Tengah saat ini.
Uniknya, di berbagai daerah bermunculan relawan Sahabat Ganjar. Gerakannya semacam diaspora, tumbuh dari gerakan spontan. Namun PDIP sendiri digadang-gadang bakal mencalonkan Ketua DPR RI Puan Maharani yang tak lain putri Megawati.
Dikonfirmasi hal ini Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster memilih diam ketika ditanya wartawan. Dicegat usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali, Senin 27 September 2021, Koster menyebut bahwa persoalan pencapresan merupakan kewenangan dan hak prerogatif dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Cukup, cukup, cukup, cukup, cukup, itu kewenangan partai," ujarnya, sembari menuju mobil dinasnya.
Bahkan saat disinggung mengenai sikapnya yang memilih antara Puan atau Ganjar. Lagi-lagi Koster menolak menjawabnya, ia menegaskan bahwa dirinya patuh dan tunduk kepada keputusan DPP PDIP.
"Itu keputusan internal partai," tegas Gubernur Bali ini. Di sisi lain, Ketua Dewan Pertimbangan DPD PDIP Bali, Nyoman Adi Wiryatama mengaku menghormati para masyarakat yang membentuk relawan-relawan pendukung Ganjar tersebut.
Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Suga Optimis Angkat Status Darurat Covid-19 Akhir Bulan September
Pasalnya, hal tersebut merupakan hak politik dari warganegara untuk berekspresi. "Itu kan apa namanya masyarakat, namanya sekehe demen silahkan aja, kan tidak ada melanggar aturan, melanggar undang-undang. Aku anggap itu biasa-biasa aja," katanya.
Namun, ia mengingatkan kepada para kader PDIP yang mencoba-coba untuk ikut dalam gerakan tersebut. Pasalnya, para kader PDIP menurutnya harus patuh dan tunduk kepada keputusan DPP.
Apalagi, hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait nama yang akan dicalonkan PDIP di Pilpres nanti. "Kalau orang PDIP memakai baju partai jangan disamakan, beda itu, pasti kena," tegasnya.
Bahkan, pihaknya siap menindak tegas jika ada kader PDIP yang ikut tergabung dalam relawan Ganjar tersebut. "Kalau relawan kan bukan orang partai, sah-sah saja, kalau orang partai pasti kita sikat itu," paparnya.
Pun juga saat disinggung mengenai sikapnya yang memilih antara Puan atau Ganjar. Ketua DPRD Bali ini menjawab secara diplomatis, ia mengaku jika saat ini masih belum etis untuk persoalan pencapresan. ***