DENPASARUPDATE.COM– Ada yang menarik dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Bali Wayan Koster Tahun 2020 dihadapan DPRD Bali, Senin 29 Maret 2021. Meski dihantam pandemic Covid-19, Koster menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Bali per-September 2020 mencapai 196,92 ribu orang, atau sebesar 4,45 persen.
Menariknya, bila ini dikomparasi dengan jumlah secara nasional justru relatif lebih rendah. Padahal pertumbuhan ekonomi Bali minus hingga 11 persen lebih.
“Secara nasional jumlah penduduk miskin mencapai 27,55 juta orang, atau sekitar 10,19 persen. Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Agustus 2020 yang tercatat sebesar 5,63 persen, meningkat setinggi 4,06 poin dibandingkan TPT Agustus 2019 yang tercatat sebesar 1,57 persen,” sebut Koster yang mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Baca Juga: Muncul Efek Samping, Dewan Bali tetap Dukung Vaksinasi Mengunakan AstraZeneca, tapi ini Catatannya
Koster bilang dalam laporannya bahwa secara akumulatif perekonomian Bali selama tahun 2020 tercatat tumbuh negatif. Ia mengakui bahwa Bali mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Perlambatan ini menurutnya terjadi akibat perekonomian Bali yang terdampak keras akibat pandemi Covid-19.
“Hal ini disebabkan karena sektor pariwisata sebagai kontributor utama sangat terdampak dengan adanya pandemi covid-19 yang menyebabkan pemberlakuan berbagai pembatasan- pembatasan sehingga melumpuhkan aktivitas pariwisata,” jelasnya.
Politisi yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini mengaku bahwa secara umum pelaksanaan program-program pembangunan dalam APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2020 telah terealisasi dengan baik.
Apalagi, menurutnya hingga akhir tahun 2020 merupakan tahun kedua implementasi visi kepemimpinannya dengan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Disampaikan dalam bidang legislasi telah berhasil menyelesaikan 40 Peraturan yang sangat penting dan strategis.
Yaitu terdiri dari 15 Peraturan Daerah (Perda) dan 25 Peraturan Gubernur (Pergub). Terlebih dikatakan program prioritas yang menjadi unggulan daerah dan fokus kepada penataan alam Bali, Manusia dan Budaya Bali.
Baca Juga: Hamdi Jadi Sorotan Khusus Teco
“Secara umum telah dapat berjalan sesuai arah kebijakan,” tandasnya.
Terkait hal tersebut, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama mengaku bahwa pihaknya mengapresiasi berbagai capaian-capaian tersebut.
Hanya saja, ia menegaskan bahwa pihaknya bakal terus melakukan berbagai mengevaluasi dan mengkritisi jalannya pemerintahan Koster-Ace. “Banyak sekali programnya, tetapi keinginan kita bagaimana satu-satu difokuskan biar betul-betul selesai. Jangan sampai nanti semua digagas, kemudian tidak selesai,” ungkapnya.
Mantan Bupati Tabanan dua periode ini juga meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tetap berfokus secara terukur dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga: Lahir 29 Maret Menurut Kalender Bali: Tipe Pemimpin, Pekerja Keras dan Pantang Menyerah
Ini dilakukan agar banyaknya gelontoran dana yang dikeluarkan oleh pemerintah dilapangan sesuai yang diharapkan.
“Kita semua mengetahui Covid-19 ini tidak selesai tidak ada artinya program yang dicanangkan dan tidak bisa jalan juga. Karena bagaimana pun kita sangat dirugikan dengan adanya pandemi ini,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar Gubernur Bali tidak saja berfokus dalam membangkitkan perekonomian di sektor pariwisata saja.
Baca Juga: Lahir 29 Maret Menurut Kalender Bali: Tipe Pemimpin, Pekerja Keras dan Pantang Menyerah
Tetapi, sektor lainnya seperti misalnya pertanian dan Industri perlu digarap. Ditambahkan, sektor-sektor tersebut diharapkan mampu menjadi penolong perekonomian Bali saat menghadapi bencana alam maupun non alam. ***