Duh! Dewan Bali Desak Kompetisi BRI Liga 1 Ditunda Menyusul 9 Pemain Persib Terpapar Covid-19, Ini Alasannya

30 Januari 2022, 20:16 WIB
Logo kompetisi BRI Liga 1 /PT LIB/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Baru saja Bali ditunjuk sebagai tuan rumah lanjutan kompetisi BRI Liga 1, tiba-tiba dikejutkan kasus 9 pemain Persib Bandung, terpapar Covid-19, sehingga harus isolasi.  

Selain Persib Bandung, ada pemain Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Arema FC. Arema FC sendiri menjadi klub yang pertama mengkonfirmasi kasus positif Covid-19 kepada para pemainnya pada, 18 Januari 2022 baru lalu.

Sebanyak lima punggawa klub berjuluk Singo Edan itu menjadi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Jakmania Serbu dan Serukan Tagar Simic Out, Akun Instagram Striker Persija Asal Kroasia Itu Batasi Komentar

Berlanjut pada Sabtu,  29 Januari 2022, empat tim sekaligus mengumumkan kasus positif kepada yang dialami skuadnya. Yakni Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan Persija Jakarta.

Persebaya Surabaya mengkonfirmasi 3 pemainnya, dan PSM Makassar serta Persija Jakarta dengan masing-masing satu pemain.

Namun, dari kelima tim tersebut, hanya Persija Jakarta dan PSM Makassar yang membuka jatidiri pemain yang terkena Covid.

Pemain Macan Kemayoran yang positif Covid-19 yaitu Riko Simanjuntak dan pemain Juku Eja yakni Adam Miter dari Inggris.

Baca Juga: Macan Kemayoran Keok dari Persiraja Banda Aceh, Akun Medsos Persija Diserbu Jakmania yang Kecewa

Terkait munculnya klister olahraga tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung Budiarta mengaku khawatir dengan munculnya klaster olahraga di Pulau Dewata.

Apalagi, 18 tim peserta BRI Liga 1 sendiri kesemuanya saat ini berada di Bali, sehingga ia khawatir dengan banyaknya pemain bola yang positif Covid-19 ini akan menyebarkan kepada masyarakat Bali lainnya.

“Sekarang kan memang di Bali dengan tiga zona yang 3 lapangan itu, jadi tempat tinggal mereka di Bali menyewa fasilitas hotel dan dampak daripada mereka melakukan kegiatan-kegiatan olahraga ini kan terjadi saling sentuh, dan di lapangan ketika mereka melakukan pertandingan itu yang riskan,” ungkapnya.

Baca Juga: Macan Kemayoran Keok dari Persiraja Banda Aceh, Akun Medsos Persija Diserbu Jakmania yang Kecewa

Menurutnya, sekarang yang terpapar  diisolasi, dan juga harus ada tracing kepada seluruh pemain dan tim mereka semua,” katanya.

Bahkan, menurut politikus senior PDIP ini meminta agar data para pemain yang positif Covid-19 itu dibuka oleh manajemen tim, maupun Pemprov dan Satgas Covid-19 Bali.

Ini karena menurutnya untuk mempermudah tracing kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pemain yang positif tersebut.

Baca Juga: Hasil Persija vs Persiraja: Kalah Memalukan, Toncip Gagal Penalti, Lawan Juru Kunci Klasemen Malah Keok 1-0

“Siapa yang terkontaminasi harus diungkapkan supaya jelas, kalau tidak diungkapkan jelas, tidak bisa diketahui datanya siapa yang sempat bersentuhan dengan mereka karena tidak ada data yang jelas, sehingga di saat tertentu dia harus tracing,” paparnya.

Pasalnya, menurut dia tidak menutup kemungkinan ada warga Bali yang menjalin kontak erat dengan pemain yang positif tersebut.

Mengingat, 18 klub tersebut saat ini menginap di hotel-hotel yang ada di seluruh Bali.

Baca Juga: Pemilu 2024 Diputuskan 14 Februari Tepat Valentine, KPU Pastikan Aman dan Imbau Coblos dengan Kasih Sayang

“Misalnya di hotel dia kena, pegawai hotelnya harus di tracing, karena yang memberikan pelayanan makanan misalnya minum, kebersihan kamar kan pegawai hotel, dan mereka warga Bali, warga Bali kalau dia kena dia akan menyebarkan ke keluarganya masing-masing, makanya mohon itu antisipasi supaya kasus ledakan Covid ini tidak meningkat, dan datanya harus jelas biar tracing,” ungkapnya.

Sehingga, pihaknya meminta agar pelaksanaan kompetisi BRI Liga 1 di Bali ditunda sementara, hingga dibukanya data pemain yang positif dan pelaksanaan tracing kepada kontak erat pemain yang positif dilakukan.

Langkah ini sendiri menurutnya dilakukan sebagai bagian dari mencegah terjadinya lonjakan Covid-19 di Bali.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Resmi Jadi Pemilik Persikota : Perempuan juga Bisa!

“Itu untuk mengamankan supaya tidak terjadi lonjakan Covid-19, karena ini di Bali kejadiannya, dan termasuk masyarakat Bali yang mudah terdampak, alangkah baik sebelum kita tahu Covid-19 itu yang kena siapa datanya, lakukan dulu penundaan sementara,” tegasnya.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali untuk meminta penjelasan terkait adanya klaster Covid-19 olahraga.

“Dalam waktu segera akan saya panggil, karena saya baru dengar ini, kemarin kan sekolah-sekolah, kalau benar harus tracing seluruh tim, official, dan pegawai hotelnya,” katanya.

Baca Juga: Ini Daftar Susunan Pemain Persija vs Persiraja Banda Aceh Pekan ke 22 BRI Liga 1 Minggu 30 Januari 2022

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengaku belum mengetahui adanya para pemain yang positif Covid-19.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan jajaran Disdikpora Bali terkait hal tersebut. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler