Kisah ABU SUFYAN BIN HARITS, Tokoh Quraisy Pembenci Islam yang Terbuka Hatinya dari Gelap Menuju Cahaya

- 4 November 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi tokok kafir quraisy yang 20 tahun musuhi Nabi Muhammad akhirnya masuk Islam
Ilustrasi tokok kafir quraisy yang 20 tahun musuhi Nabi Muhammad akhirnya masuk Islam /Sirah Nabawiyah/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM- Setidaknya selama 20 tahun Abu Sufyan bin Harits memusuhi Islam habis-habisan. Sejak hari pertama kenabian hingga menjelang peristiwa pembebasan kota Mekah, dirinya membantu kaum kafir Quraisy dan sekutu sekutunya, serta menggubah syair syair untuk menghina Nabi.

Abu Sufyan tidak pernah absen dari peperangan melawan kaum muslimin. Disamping itu tiga saudaranya, yaitu Naufal, Rabi'ah dan Abdullah, telah lebih dahulu masuk Islam.

Abu Sufyan termasuk saudara sepupu dari Nabi, yakni putra dari pamannya, Harits bin Abdul Muthalib. Serta merupakan saudara sepersusuan Nabi karena selama beberapa hari disusui oleh ibu susu Nabi, Halimah as-Sa'diyah.

Baca Juga: Lee Hyun Wook dan Jaehyun NCT Dikonfirmasi Bermain Drama Bungee Jumping of Their Own

Pada suatu hari, Allah membimbingnya ke jalan kebahagiaan. Abu Sufyan memanggil anaknya yang bernama Ja'far, kemudian berkata kepada istrinya, "Kami akan pergi."

la memacu kudanya menuju Madinah dengan hati penuh keinsafan. Setibanya di Abwa, ia melihat rombongan besar yang sedang bergerak ke Mekah yaitu Rasulullah dan kaum muslimin.

Sekian lama ia memerangi Islam dan Rasulullah dengan senjata dan syairnya, hingga Rasulullah memberikan penghargaan kepada siapa saja yang sanggup membunuhnya. Tanpa diragukan lagi bila keberadaannya diketahui oleh kaum muslimin, mereka pasti berebutan untuk membunuhnya. Oleh sebab itu dirinya harus mempunyai strategi agar dapat bertemu Rasulullah terlebih dahulu sebelum tertangkap oleh kaum muslimin.

Baca Juga: Rachel Vennya dan Tiga Orang Lainnya Kini Resmi Ditetapkan Jadi Tersangka!

Kemudian  Abu Sufyan melakukan penyamaran hingga sulit dikenali. Dengan menggandeng tangan Ja'far kemudian mereka meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki hingga berjumpa Rasulullah.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Sirah Nabawiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x