Ingin Utamakan Manusia Bali dan Alam Bali yang Berbudaya, Cok Ace Minta Ada Revolusi Pariwisata Bali

- 1 September 2020, 05:10 WIB
Wagub Bali, Cok Ace dalam Webinar Kepariwisataan Bali, Senin 31 Agustus 2020
Wagub Bali, Cok Ace dalam Webinar Kepariwisataan Bali, Senin 31 Agustus 2020 /Anya

Untuk ke depan, menurut Cok Ace format pariwisata berkelanjutan berbasis budaya yang berkomitmen menjaga alam, budaya dan manusia Bali sebagai asetnya merupakan sosial kapital dari keuntungan pariwisata.

Sunset indah di Pantai Batu Mejan, Canggu dipadati pengunjung, Sabtu 22 Agustus 2020
Sunset indah di Pantai Batu Mejan, Canggu dipadati pengunjung, Sabtu 22 Agustus 2020 Rudolf Arnaud Soemolang

Agar, konsistensi pariwisata budaya ke depannya tidak hanya melihat keunikan bali saja namun juga memperhitungkan keutuhan dari manusia, budaya dan alamnya.

Karena semua sektor dan semua sisi kehidupan yang ada di Pulau Bali ini memiliki kesucian melalui berbagai upacara dari masing-masing kegiatan dan wilayahnya yang bertujuan untuk menyucikan budaya secara niskala.

Baca Juga: Peringati HUT ke-55, IKPI Bali Gelar Aksi Peduli Lingkungan di Pantai Samuh

Namun jika sampai kita menodai apalagi menghacurkan alam, budaya dan manusia Bali itu sendiri maka dapat dikatakan bahwa kita telah membunuh ayah dan ibu kandung kita sendiri (menodai tanah kelahiran).

"Mari kita semua menjaga dan mencari celah bagimana budaya Bali yang selama ini sudah memberikan kenikmatan bagi banyak orang untuk dapat kita lestarikan dengan mengikuti garis flural, sekaligus mencari cara agar pariwisata selain memberikan pendapatan yang tinggi juga dapat memberikan penghidupan yang layak bagi semua warganya," paparnya.

Di sisi lain, Guru Besar Universitas Gajah Mada Wiendu Nuryanti menambahkan bahwa jumlah pekerja di sektor pariwisata sangat besar dan terlihat sangat jelas dengan jumlah yang signifikan tinggi mengalami keterpurukan.

 

Wakil Walikota Denpasar, IGN Jayanegara menarikan tarian topeng
Wakil Walikota Denpasar, IGN Jayanegara menarikan tarian topeng Humas Pemkot Denpasar

"Kita menjadi prihatin sehingga harusnya di era baru ke depan harus tetap kuat dengan strategi yang dilakukan untuk menyikapi kepariwisataan dalam menghadapi perubahan yang fenomenal dimana banyak pihak yang takut mendatangi destinasi pariwisata, dan menunjukkan sejumlah akomodasi memilih untuk berhenti bergerak (khususnya akomodasi udara)," papar dia.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x