Objek Wisata Alas Kedaton Tutup Total, Pengelola Waswas Ribuan Kera Terancam Kelaparan dan Jadi Beringas

- 22 Maret 2021, 13:48 WIB
Pengelola objek wisata Alas Kedaton Tabanan Bali sedang memberi makan  sekelompok Kera
Pengelola objek wisata Alas Kedaton Tabanan Bali sedang memberi makan sekelompok Kera /JLD Panji Bagasta/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Bali memang punya potensi wisata yang luar biasa. Tak heran jika Bali disebut pulau surga. Objek wisata alam habitat Kera alias Monyet saja tersebar di sejumlah tempat hampir di semua Kabupaten ada.

Namun yang paling populer hingga ke manca negara yakni, Objek Wisata Sangeh di Kabupaten Badung, Alas Kedaton di Tabanan  dan Monkey Forest di Ubud Gianyar.   

Namun sejak pandemi Covid-19 melanda, tamu langsung sepi. Pengelola tak mendapat pemasukan. Khususnya untuk pakan Kera. Seperti objek wisata  Alas Kedaton di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan Bali.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 Maret 2021 : Mama Rosa Tanya Siapa yang Dibunuh Andin, Al Jelaskan Jika Dijebak

Gede Nyoman Punia, salah seorang pekerja yang setiap harinya menangani pakan kera  mengungkap, saat ini pengelola Alas Kedaton memilih tutup total lantaran sudah tidak ada sumber pemasukan lagi. Pengelola puyeng karena harus memberikan pakan ribuan kera yang hidup secara alami di Alas Kedaton. Ribuan Kera pun terancam kelaparan.

Saat pariwisata ramai, pengelola sama sekali takj mengalami kendala untuk suplai makan. Saat ini mengandalkan pemberian pakan dari warga dan sumbangan dari organisasi dan yayasan.

“Sudah mulai Januari lalu kami kurangi pemberian pakan untuk ribuan Kera disini Pak. Kalau dulu biasanya dalam sehari pakan dua kali. Sekarang pakan cukup satu kali dalam sehari saja,” tutur Punia.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 22 Maret 2021 : Teman Angga Ahli IT Berhasil Temukan Jejak Elsa, Elsa Telepon Sumarno

Dia menyebut populasi kera yang berdiam di Alas kedaton sudah mencapai 1.000 ekor lebih. Ini pihaknya setiap hari harus disediakan makanan. Jika kera tersebut tidak dirawat, pihaknya khawatir mereka jadi beringas tidak jinak lagi.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x