Omzet Turun Dratis, Pengelola Alas Kedaton Mulai Kurangi Pakan Kera

- 21 Maret 2021, 19:27 WIB
Kera-kera yang berebut makanan buah-buah yang diberikan pihak pengelola di DTW Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan
Kera-kera yang berebut makanan buah-buah yang diberikan pihak pengelola di DTW Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan /Bagasta

DENPASARUPDATE.COM – Pandemi Covid-19 segala sektor usaha memang dibuat merana. Salah satunya sektor pariwisata di Bali.

Di Tabanan pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun membuat Daya Tarik Wisata Alas Kedaton, yang berada di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan tutup total. Akibatnya pendapatan mereka pun anjlok. Lantaran kunjungan wisatawan sepi.

Pengaruh pun luar bisa, memaksa pihak pengelola DTW Alas Kedaton dibuat kelimpungan. Pasalnya pihak pengelola harus memberikan pakan ribuan kera setiap hari yang hidup di DTW Alas Kedaton. Dulunya biaya pakan kera terpenuhi, karena ada pemasukkan didapat wisatawan yang berkunjung ke DTW tersebut.

Baca Juga: Kisi-kisi Bocoran Ikatan Cinta 21 Maret 202 : Sweet! Aldebaran Siapkan Kejutan Makan Malam Romantis Buat Andi

Pihak pengelola kini mulai mengurangi jumlah pakan kera. Selain itu mengandalkan pemberian pakan dari warga dan sumbangan dari organisasi dan yayasan.
“Sudah mulai Januari lalu kami kurangi pemberian pakan kera. Kalau dulu biasanya dalam sehari pakan dua kali. Sekarang pakan cukup satu kali dalam sehari diberikan kepada kera,” kata Gede Nyoman Punia, 52 salah seoarang pekerja yang setiap harinya khusus menangani pakan kera, ketika ditemui, Minggu, 23 Maret 2021.

Pihak pengelola menganggarkan biaya pakan sekitar Rp 15 juta setiap bulan. Dengan pakan rata-rata setiap hari 100 kilogram ketela dihabiskan. Namun karena pertimbangan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan belum ada kepastian kapan pandemi akan berakhir.

Pihak pengelola pun memilih untuk menghemat pengeluaran pada pakan kera. Sebulan pengeluaran Rp 15 juta untuk pakan sekarang sudah terasa berat, karena omset turun.

“Maka kami sebagai pekerja diminta untuk lebih hemat memberikan pakan kera. Agar bisa anggaran Rp 15 Juta dipakai untuk dua bulan. Mengingat Covid-19 masih berlangsung dan pariwisata Bali belum dibuka,” terangnya.

Dia menyebut populasi kera yang berdiam di Alas kedaton sudah mencapai 1000 lebih. Ini pihaknya setiap hari harus disediakan makanan. Jika kera tersebut tidak dirawat khawatir karakter mereka akan menjadi galak tidak jinak lagi. Apalagi kera masuk duwe pura di Alas Kedaton. Sehingga harus dirawat.

Halaman:

Editor: M Hari Balo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x