DENPASARUPDATE.COM - Pandemi Covid-19 membuat industri pariwisata Bali terpukul. Bahkan sejumlah hotel dilaporkan dijual oleh pemiliknya.
Hal ini diakui Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali, Rai Suryawijaya.
Ia menyebutkan imbas dari pandemi Covid-19 ada puluhan hotel yang akan dijual di Pulau Bali.
Baca Juga: Pulihkan Wisata, Bali Minta Pinjaman Lunak Rp 9,4 Triliun hingga 2 Juta Dosis Vaksin
"Iya ada 60 hotel yang (akan) dijual. Itu sebelum Pandemi Covid-19 ini 27 hotel yang mau dijual paska pandemi Covid-19 bahkan meningkat 60, itu mau dijual," katanya dihubungi, Jumat 5 Februari 2021.
Baca Juga: Heboh! Anya Geraldine Blak-Blakan Momen Ciuman Pertama di Taksi
Ia mengatakan hotel yang dijual mulai dari yang bintang 1 hingga bintang 5.
"Bintang berapa saja ada, di seluruh Bali ada hotel yang mau dijual sekarang," kata dia.
Baca Juga: Polsek Seririt, Buleleng Bali Gerebek Judi Tajen di Pelosok Desa, Pelaku Semburat ke Perkebunan
Dijualnya hotel-hotel ini karena tingkat hunian sangat rendah.
Bahkan angkanya hanya 5 hingga 7 persen. Selain itu, para pelaku usaha hotel harus membayar kewajiban hutang di bank.
Baca Juga: Raffi Ahmad Dirampok, Jari Sopirnya Dibacok Sampai Putus, Begini Selengkapnya
"Karena tingkat hunian sangat rendah, iya 5 persen, 7 persen, yang terisi lima kamar jadi tidak bisa menutupi. Yang kedua tentu tidak bisa membayar kewajiban untuk di bank. Karena, ada hutang di bank pengembalian pinjaman. Walaupun dikasih relaksasi, tetap kewajibannya (dibayar)," imbuhnya.
Baca Juga: Daftar Biaya Tilang Terbaru dari Kapolri Lystio Sigit Berkisar Puluhan Ribu Dibantah Mabes Polri
Ia juga mengatakan, bila pandemi Covid-19 belum usai tentu efeknya kedepan akan ada lagi hotel yang dijual.
"Akan bertambah, bisa jadi. Dan, kemungkinan besar kalau (pandemi Covid-19) masih ini lama, banyak yang vailid," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, agar tidak banyak hotel di Bali dijual pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan pinjaman lunak kepada para pelaku usaha hotel.
"Iya harus segera diberikan pinjaman lunak. Iya mengusulkan untuk diberikan pinjaman lunak bukan tawaran, mengusulkan," katanya.
Baca Juga: Sandiaga Ngantor di Bali, Koster: Pariwisata Akan Pulih Sendiri Kalau Pandemi Sudah Selesai
Ia juga menyampaikan, untuk kerugian di sektor pariwisata di Bali sejak adanya pandemi Covid-19 mencapai sekitar Rp 10 triliun perbulan. Sementara, para pelaku usaha hotel sudah sangat berat untuk bertahan.
"Hitungan dari devisa saja Rp 10 triliun perbulan untuk Bali saja. Jujur selama ini (pelaku usaha hotel) tidak kuat lagi. Karena, maintenance dan operasional club incomenya minim," ujar Suryawijaya.*** (Ari Setiawan/Denpasar Update)