Habiskan Dana Rp 13 Triliun, Koster Pastikan Tahun Depan Bali Miliki Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi

- 6 Agustus 2020, 21:09 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster (pakai udeng) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tinjau lokasi pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi, Kamis 6 Agustus 2020
Gubernur Bali Wayan Koster (pakai udeng) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tinjau lokasi pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi, Kamis 6 Agustus 2020 /Humas Pemprov Bali

"Kita prioritaskan jalur Pekutatan - Soka karena sepanjang jalur itu yang sering terjadi kemacetan, di samping juga tingkat kecelakaannya tinggi. Jalur ini panjangnya sekitar 20 km dari total sekitar 90 km. Total biaya yang dianggarkan sekitar 14 triliun lebih. Itu sama sekali tidak mengambil anggaran, baik dari Pusat maupun daerah, karena semuanya dibangun dengan prakarsa swasta," terangnya.

Ia juga menuturkan bahwa nantinya rencana pengembangan jalan tol ini juga akan dikembangkan lagi pada rencana berikutnya untuk jalur Mengwi – Gianyar hingga akses antarkabupaten bisa ditempuh sesingkat mungkin.

Baca Juga: Dianggap Gagal dan Gagap, Pemuda Muhammadiyah Bali Desak Nadiem Makarim Mundur dari Mendikbud

"Untuk pembebasan lahan itu sepenuhnya pembiayaan Pemprov (Bali). Untuk pembangunan saya kira akan cepat, tinggal menunggu pembebasan lahan. Tapi masih ada tahapan-tahapan sebelum itu yang mesti dilengkapi. Semoga bisa cepat terlaksana agar lebih cepat mewujudkan keseimbangan dan pemerataan ekonomi seluruh wilayah di Bali baik dari Barat ke Timur, maupun dari Selatan ke Utara Pulau Bali, demi kemajuan Bali secara menyeluruh," katanya.

Sedangkan, Menteri PU PR RI Basuki Hadimuljono bahwa pembangunan jalan tol Mengwi - Gilimanuk merupakan tahapan pengembangan antarkawasan dan antar wilayah, termasuk pendukung penghubung Jawa dengan Bali.

Baca Juga: Disiplinkan Warga, Kodim 1626 Bangli Dekati Pedagang Pasar Kidul

"Ini urusannya dengan jalur Trans Jawa yang saat ini sudah nyampai Pasuruan, rencananya sampai Ketapang. Jika nanti sudah lancar sampai Ketapang, tentu kunjungan wisatawan akan bertambah. Untuk itu Bali butuh fasilitas pendukung agar tidak semakin macet. Jika akses tersedia, saya yakin akan lebih banyak orang yang berminat ke Bali, lebih hemat bisa berangkat satu keluarga dibanding naik pesawat, bisa sambil menikmati pemandangan," sebutnya.

Menurutnya, tahapan yang sudah terlaksana saat ini adalah izin uji feasibility study (FS), apabila telah selesai akan dilanjutkan dengan izin prakarsa dan penetapan izin lokasi. Lalu kemudian pada Oktober direncanakan sudah terlaksana tender, dan pembangunan sudah mulai bias dilaksanakan pada Maret 2021 yang diawali penandatanganan dengan kontrak.

"Untuk tahap pertama direncanakan sudah rampung pada akhir 2021. Dan pembangunan kami dorong prakarsa swasta non BUMN yang berinvestasi. Jika dibutuhkan akan dilengkapi dengan fasilitas kendaraan roda dua juga, yang tentunya dilengkapi dengan tingkat pengamanan untuk roda dua," tutupnya.***

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x