Network
DENPASARUPDATE.COM – Konstelasi politik jelang Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama (NU) semakin memanas saja.
Terbaru, sebanyak 28 Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan 440 Pengurus Cabang NU (PCNU) memutuskan diri untuk mendukung KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.
Mereka di antaranya dari PWNU Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, NTT, NTB, Maluku, dan Gorontalo.
Baca Juga: Vaksinasi Masal Sinergi Lanal Denpasar - PAC Muslimat NU Densel Kejar Target Kekebalan Tubuh
Sikap dukungan ini sendiri ditunjukkan saat para pengurus PWNU dan PCNU se-Indonesia itu menghadiri silaturahmi dengan calon ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Graha Wangsa, Lampung, Selasa 21 Desember 2021 malam kemarin.
Dalam silaturahmi tersebut, para pemegang suara muktamar tersebut menyepakati tida poin ikrar yang langsung dibacakan para peserta.
Pertama, mendukung penyelenggaraan Muktamar NU ke-34 di Lampung berjalan secara damai sejuk dan bermartabat.
Kedua, mendukung penyelenggaraan muktamar sesuai dengan protokol kesehatan.
"Ketiga, mendukung KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021-2026," demikian ikrar yang dibacakan peserta seperti dalam keterangan tertulis, Rabu 22 Desember 2021.
Sebelum pembacaan ikrar tersebut, para PWNU yang hadir juga sempat menyampaikan jumlah PCNU yang memberikan dukungan kepada Gus Yahya.
Baca Juga: Jaga Kerukunan, Pecalang Desa Adat dan Banser NU Amankan Pelaksanaan Nyepi di Buleleng
Salah satu PWNU yakni Bengkulu dan Kalimantan Selatan bahkan menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan penuh kepada Gus Yahya.
Sepuluh cabang di bawah PWNU Bengkulu siap memberikan dukungan kepada Gus Yahya.
Sementara itu, Kalimantan Selatan, 13 cabang juga mendukung Gus Yahya.
Saaat memberikan sambutan, Calon Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan kesiapannya untuk maju memimpin NU lima tahun mendatang.
Gus Yahya juga mengatakan komitmennya untuk kembali membawa NU menuju puncak kejayaan seperti pada masa KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memimpin.
"Kita merindukan kejayaan Gus Dur. Tapi Gus Dur sudah tiada, dan tidak ada seorang pun yang bisa menggantikannya. Maka saya ingin mengajak untuk menjadi satu barisan untuk berupaya secara bersama-sama menghidupkan Gus Dur," ungkap alumnus HMI ini.
Baca Juga: Menag Gus Yaqut Copot Sekaligus Dirjen Bimas Hindu, Katolik, Kristen, dan Buddha
Untuk itu, dirinya mengajak semua pihak untuk membawa dan menjadikan Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ajang membangun kesepakatan untuk bekerja bersama.
Ia juga menyerukan masa depan yang lebih baik bagi NU, bagi Indonesia, bagi Islam, dan bagi peradaban dunia, dengan cara menghidupkan Gus Dur.***
