Soal Tewasnya 6 Anggota FPI, PWNU DKI Dukung Polri dan Minta Umat Tak Terprovokasi

- 10 Desember 2020, 08:29 WIB
Logo Nahdlatul Ulama (NU).
Logo Nahdlatul Ulama (NU). /NU Online

 

DENPASARUPDATE.COM - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menyatakan sikapnya terkait kejadian aksi kekerasan di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.

Insiden tersebut diketahui telah membuat enam orang salah satu pendukung ormas Front Pembela Islam (FPI) tewas.

Mengenai hal tersebut, Ketua PWNU DKI Jakarta, Dr. KH Samsul Ma'arif menegas mengutuk segala bentuk kekerasan fisik maupun intimidasi dalam pemberitaan di media sosial maupun media massa yang dilakukan oleh ormas di Jakarta.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 10 Desember 2020 Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo Tentang Cinta

"PWNU DKI Jakarta mengutuk semua bentuk kekerasan baik dalam bentuk fisik maupun intimdasi dalam pemberitaan di media-media massa dan media sosial yang dilakukan oleh Organisasi Massa di Jakarta," katanya di Jakarta, Senin 7 Desember 2020.

Pihaknya juga mengecam seluruh aktifitas maupun gerakan premanisme yang dilakukan ormas terutama yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek berupa penyerangan terhadap anggota Polri, sehingga menimbulkan bentrok fisik antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Kamis 10 Desember 2020 Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

Tidak hanya itu, PWNU DKI Jakarta juga mendukung sikap tegas Polri, dalam hal ini Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. Fadil Imran yang sudah tegas terhadap siapapun, dalam upaya penegakan hukum, dengan tetap berpedoman pada justice before the law.

"Mendukung sikap tegas POLRI dalam hal ini yang dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya dalam penindakan terhadap siapapun dalam upaya penegakan hukum di Indonesia dengan tetap berpedoman pada prinsip justice before the law," ujarnya.

Pernyataan sikap resmi PW NU DKI Jakarta terkait insiden penyerangan anggota ormas kepada POLRI
Pernyataan sikap resmi PW NU DKI Jakarta terkait insiden penyerangan anggota ormas kepada POLRI PWNU DKI Jakarta

Pihaknya juga mengajak semua elemen masyarakat untuk mencipatakan kondisi dan suasana yang sejuk dengan tidak saling memprovokasi dan terprovokasi.

"Mengajak kepada semua stakeholder dan semua elemen bangsa terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jakarta, agar dapat menciptakan suasana yang kondusif dan tidak terprovokasi dan memprovokasi umat," jelasnya.

 PWNU DKI Jakarta juga mengajak semua elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, selama pandemi Covid-19 dan terus berdoa demi kebaikan bangsa, khususnya keamanan dan kedamaian di Ibukota Jakarta.

"Mengajak semua elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi covid-19 dan terus berdoa demi kebaikan bangsa khususnya keamanan dan kedamaian di Ibukota Jakarta," tandasnya.

Baca Juga: 2 Gol Benzema Antarkan Real Madrid Juara Grub dan Melenggang ke 16 Besar Liga Champions

Sebelumnya, petugas polisi Polda Metro Jaya menembak 6 (enam) orang pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) karena melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang bertugas penyelidikan.

"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin 7 Desember 2020.

Baca Juga: Ini 6 Vaksin Covid-19 yang Bakal Digunakan di Indonesia

Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan bahwa kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.

Adapun awal mulanya ialah ketika petugas kepolisian tengah menyelidiki informasi terkait pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) di Mapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Gisel Ketemu Hotman, Curhat Hpnya Sempat Hilang & Ada Data yang Kembali Muncul Padahal Sudah Dihapus

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yg diduga adalah pengikut MRS , kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tutur Fadil.

Lebih lanjut, Fadil menjelaskan bahwa terdapat 10 (sepuluh) orang yang melakukan penyerangan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Mensos Juliari yang Terancam Hukuman Mati sampai Daftar Mensos yang Pernah Korupsi

Akan tetapi, 4 orang (empat) orang lainnya kabur melarikan diri, setelah enam rekannya ambruk.

Dari pihak kepolisian, tidak ada korban jiwa maupun luka. Yang ada hanyalah kerugian materi.

Baca Juga: Wow, Kepergok Asyik Berduaan Dinner Bukan dengan Sang Istri, AHY: Bukan yang Pertama Kali

Hal ini dikarenakan ada sebuah kendaraan yang rusak karena dipepet dan terkena tembakan dari kelompok pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) yang melakukan penyerangan.

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri.

Sedangkan pihak FPI, melalui konferensi pers nya mengatakan bahwa anggota Laskar FPI tidak dibekali senjata, karena dalam peraturan anggota FPI mengatakan bahwa setiap anggota dilarang membawa senjata api.***

 

Disclaimer: Berita ini telah mengalami perubahan judul dan isi berita dikarenakan kekeliruan redaksi yang telah menerima rilis pernyataan PWNU DKI Jakarta yang ternyata hoax. Untuk itu, kami redaksi memohon maaf atas kekeliruan tersebut.

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x