Survei JRC Sebut Elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Melesat Tembus 50,3 Persen

11 Januari 2024, 12:55 WIB
Hasil Survei JRC, Prabowo Gibran Unggul 50,3 Persen Suara /ANTARA/

DENPASARUPDATE.COM - Direktur Komunikasi Jakarta Research Center (JRC) Alfian P. mengungkapkan bahwa elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuiming Raka naik hingga menembus 50,3 persen.

Kenaikan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming hingga menembus 50,3 persen itu disebabkan oleh pergeseran pemilih dari kalangan nasionalis.

"Sebagian besar pemilih dari segmen nasionalis cenderung memilih pasangan Prabowo-Gibran, terbukti dari tingginya elektabilitas yang mencapai 50,3 persen, jauh di atas Ganjar-Mahfud," ujar Alfian dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta yang dilansir dari ANTARA, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga: Salaman dan Ngobrol dengan Puan Maharani Usai Debat, Begini Kata Anies Baswedan Soal Peluang Koalisi Putaran 2

Untuk pasangan calon lain dari kalangan nasional, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, berdasarkan survei yang dilakukan oleh JRC, hanya memperoleh 18,4 persen. 

Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya dapat meraih ceruk pemilih dari partai pengusungnya, yaitu PDI Perjuangan. 

Lebih lanjut kata Alfian, para pemilih nasionalis yang moderat lebih banyak memilih pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) dimana beberapa partai anggota KIM, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan PSI, mewakili segmen pemilih nasionalis dan Islam perkotaan.

Baca Juga: Bawaslu Sebut Kunjungan Anies Baswedan di Gorontalo Ada Potensi Pelanggaran, Ini Sebabnya

Di sisi lain, Islam modernis yang didukung oleh kalangan tradisional dan nasionalis lainnya justru memberikan dukungannya kepada pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

​Alfian lebih lanjut mengatakan bahwa para pemilih nasionalis moderat tersebut lebih melihat potensi kemenangan pasangan capres cawa nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk mencegah terjadinya polarisasi. 

​​​​"Trauma yang cukup mendalam terhadap politik identitas, terutama pada momentum Pilkada DKI Jakarta 2017 silam, membuat segmen pemilih nasionalis berbondong-bondong mendukung Prabowo-Gibran yang peluangnya lebih besar untuk menang pada Pilpres 2024," ujarnya. 

Baca Juga: Geger, Mantu Jokowi, Walikota Medan Bobby Nasution Diduga Selingkuh dengan TikTokers Seksi, Ini Sosoknya

Lebih lanjut, dikatakannya bahwa dukungan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan majunya sang putra Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo Subianto, mampu meyakinkan mereka soal pilihan tersebut. 

Dukungan tersebut membuat dukungan terhadap Prabowo-Gibran juga semakin menguat bahkan berpeluang memenangkan Pilpres 2024 satu putaran. 

Selain dukungan dari Jokowi, perpecahan hubungan Joko Widodo dan Megawati ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap dukungan untuk pasangan Ganjar-Mahfud. 

​​​​​​​Baca Juga: Survei LSI Sebut Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Unggul di Jatim, Ganjar Mahfud Salip AMIN

"Perpecahan yang terjadi antara Jokowi dan Megawati membuat dukungan terhadap Ganjar-Mahfud melemah. Sehingga, elektabilitas Ganjar yang sebelumnya cukup tinggi merosot drastis ketika sudah berpasangan dan didaftarkan ke KPU," tuturnya. 

Jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran, elite PDI Perjuangan dalam sejumlah kesempatan, bahkan membuka wacana untuk menggalang aliansi atau berkoalisi dengan kubu Anies-Muhaimin (AMIN). 

Namun, dikatakannya bahwa kalangan nasionalis justru merasa frustasi dengan manuver sikap politik PDI Perjuangan tersebut. 

​​​​​​​Baca Juga: Ternyata Kopi Hitam Punya Manfaat Bagi Tubuh Kita, Berikut 7 Manfaat yang Bisa Dirasakan Bagi Tubuh

"Sikap politik PDI Perjuangan makin membuat frustrasi kalangan nasionalis melihat manuver yang terasa sudah di luar nalar itu," ungkap Alfian.

​​​Menurutnya, PDI Perjuangan memiliki tekad untuk menang ketiga kalinya dalam Pilpres. 

"PDI Perjuangan bertekad untuk menang ketiga kalinya atau mencetak hattrick dan kembali mengalahkan capres yang diusung oleh Gerindra," Alfian menambahkan. 

Baca Juga: Singgung Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo Subianto dan Alutsista Bekas, Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu RI

Padahal, ia melanjutkan bahwa dalam perkembangan saat ini dan terbaru, pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sudah jauh tertinggal. 

"Tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran memberikan coattail effect (efek ekor jas) bagi Gerindra, sehingga berpeluang menggeser PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu 2024," ucap Alfian.

​​​​​Survei JRC tersebut dilakukan secara tatap muka kepada 1.200 responden pada tanggal 26-31 Desember 2023 yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. 

Baca Juga: Viral Video Raut Wajah Prabowo Subianto Usai Diberi Skor Rendah Sebagai Menhan Oleh Ganjar dan Anies Baswedan

Metode survei yang dipakai JRC ialah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen serta pada tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.***

 

Editor: Ida Ayu Novi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler