DENPASARUPDATE.COM – Aksi menolak Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja di Bali belum padam. Meski diwarnai banyak provokasi, Aliansi Bali Tidak Diam tetap dilancarkan di depan Kampus Universitas Udayana, jalan PB Sudirman, Denpasar, Kamis 22 Oktober 2020.
Berbeda dengan aksi sebelumnya, massa yang datang tidak sebanyak pada aksi sebelumnya. Titik aksi berpusat di depan Halte Sudirman dengan orasi oleh perwakilan Mahasiswa dan buruh.
Massa aksi baru keluar dari Student Center Univeristas Udayana pada pukul 15.30. Gawatnya, sejak siang aparat sudah berkeliling dengan sepeda motor Patroli mengelilingi Kampus Unud.
Baca Juga: Cair, Kemensos Klaim Telah Salurkan Rp107,7 Triliun untuk Anggaran Bansos Pemulihan Ekonomi
Sementara itu, sehari sebelum aksi, aktivitas kampus Universitas Udayana ditutup secara mendadak oleh pihak rektorat. Hal ini kemudian disindir oleh salah satu Mahasiswa yang orasi saat aksi. "Sehari sebelum orasi tiba-tiba kampus ditutup," sindir salah satu orator.
Mengenai pengamanan aksi, Karo Ops Polda Bali Kombespol Djoko Prihadi yang turun langsung dilapangan menjelaskan kepada media pihaknya siaga untuk mengamankan jalannya aksi. "Kami disini untuk mengamankan jalannya aksi, sejauh meraka demonstrasi sesuai UU yang berlaku silakan saja," jelas Karo Ops.
Polisi turun dengan kekuatan penuh dengan menurunkan beberapa water canon, truk Polisi, pasukan lengkap. Mengenai pelibatan pecalang dalam pengamanan aksi kali ini, Karo Ops menilai jika hal itu dilakukan untuk pengamanan secara humanis. "Pelibatan pecalang karena memiliki wilayah di sini, dan kami libatkan untuk pengaman secara humanis," beber Karo Ops.
Baca Juga: Sulit Dapat BLT UMKM Akibat Nomor eKTP Tidak Terdaftar? Begini Caranya Agar Dapat dan Pasti Cair
Sementara itu Kapolresta Denpasar Kombespol Jansen Avitus Panjaitan pihaknya juga melakukan pengamanan terhadap pelajar SMP dan SMK yang menyusup untuk ikut demonstrasi.