Network
DENPASARUPDATE.COM – Tempe menjadi salah satu makanan wajib yang ada di meja makan keluarga Indonesia. Harga tempe pun terbilang cukup ekonomis meskipun dalam beberapa waktu terakhir, tempe cukup langka di pasaran karena pengerajin tempe kesulitan mendapatkan pasokan kedelai.
Tempe bagi masyarakat pada umumnya mungkin hanya diolah menjadi tempe goreng, oseng tempe, atau makanan rumahan lainnya. Tapi pernahkah mendengar dan mencoba cookies yang diolah dari bahan dasar tempe?
Benny Santoso berani membuat gebrakan tersebut. Pengerajin tempe asal Solo Jawa Tengah tersebut membuat olahan tempe lebih berkelas. Kebetulan di rumahnya yang terletak di kawasan Abiansemal, Badung, Benny memproduksi tempe miliknya.
Baca Juga: Tertawa Lepas Bisa Kuasai Karangasem, Koster: Gede Dana Modal Pas-Pasan Bisa Jadi Bupati
Produknya dia beri nama iniTempe yang merupakan singkatan dari Innovated Idea with Tempe. Dia sudah menjadi pengerajin tempe terhitung sejak tahun 2016 silam.
“Saya menggunakan jenis tempe lokal dan tidak menggunakan tempe transgenic,” ucapnya. Istilah ilmiahnya adalah non genetically midified soybean.
Dia mencari mendapat pasokan kedelai dari Grobogan, Jawa Tengah dan kawasan Bali Barat.
Perbulannya, penguasaha tempe berusia 25 tahun tersebut bisa memproduksi tempe sebanyak 40 kg tempe.
Berkatnya, tempe menjadi naik kelas. “Selain tempe biasa dengan berat 90 gram, kami juga membuat tempe dengan rasa keju, campuran labu, dan biji wijen hitam. Cookies juga kami buat dari bahan dasar tempe. Rasa manisnya dari cookies, didapat dari buah kurma asli tanpa pemanis buatan,” ucapnya.
Baca Juga: Wolves Berhasil Masuk Keputaran Lima, Setelah Menang Tipis Dari Chorley
