Tongkat Permen Identik Dengan Perayaan Natal, Ternyata Ini Sejarahnya

24 Desember 2022, 10:17 WIB
Ilustrasi Natal. /Freepik/

DENPASARUPDATE.COM – Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2023, segala persiapan dan hiasan mulai mewarnai rumah hingga tempat ibadah bagi mereka yang merayakan.

Tak hanya pohon Natal, kado dan lampu warna warni, namun ada satu lagi yang disiapkan dalam menyambut Natal.

Apalagi kalau bukan Permen tongkat berwana merah putih yang identik saat perayaan Natal.

Perayaan Natal rasanya tak lengkap tanpa permen tongkat berwarna merah-putih.

Permen jenis ini sangat identik dengan perayaan Natal. Namun siapa yang sangka, ada cerita panjang di baliknya.

Permen yang juga dikenal dengan sebutan candy stick ini pertama kali muncul dalam sebuah pameran di Massachusetts, Amerika Serikat pada 1837.

Awalnya permen tersebut dibuat dengan warna putih polos tanpa adanya garis-garis berwarna merah.

Kemudian, permen itu mulai identik dengan perayaan Natal pada 1874.

Kala itu, resep untuk membuat permen tongkat cukup sederhana.

Namun saat ini, permen tersebut memiliki beragam varian rasa seperti peppermint atau wintergreen.

Pada 1920, Bob McCormack dari Georgia, Amerika Serikat (AS) mulai membuat permen tongkat untuk teman dan keluarganya.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Why Christmas, permen tongkat buatannya semakin populer.

Hal itu membuat Bob mendirikan bisnisnya sendiri, Bob's Candies.Saudara ipar Bob, Gregory Harding Keller yang merupakan seorang imam Katolik menemukan sebuah mesin yang memungkinkan permen tongkat itu dibuat menjadi melengkung secara otomatis.

Kemudian pada 2005, toko Bob's Candies dibeli oleh Farley dan Sathers.

Meski telah berpindah tangan, tapi toko tersebut masih memproduksi permen tongkat.

Meski kisah itu telah mendunia dan populer, kisah lainnya menyebut sejarah permen itu bermula pada tahun 1670.

Seorang pemimpin paduan suara di Jerman memberikan permen berbentuk tongkat untuk anak-anak agar bisa duduk tenang saat ibadah Natal berlangsung.

Dalam beberapa versi, lengkungan yang menyerupai huruf J itu memiliki makna ‘Jesus’.

Sedangkan bagian putih melambangkan kemurnian Yesus Kristus.

Sementara garis-garis merah merupakan simbol darah Yesus saat meninggal di kayu salib.

Di sisi lain, rasa peppermint dapat mewakili tanaman hisop yang digunakan untuk memurnikan dalam Alkitab.

Namun makna-makna tersebut baru ditambahkan usai permen itu menjadi ikon tak terpisahkan dari perayaan Natal.


 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler