Dalam beberapa hari terakhir ada peningkatan keprihatinan dan kewaspadaan tentang apa yang mungkin dilakukan pasukan yang didukung Iran menjelang peringatan serangan pesawat tak berawak AS pada 3 Januari 2019 lalu di Irak yang menewaskan jenderal Iran Qassem Soleimani.
Washington menyalahkan milisi yang didukung Iran atas serangan roket rutin terhadap fasilitas AS di Irak, termasuk di dekat kedutaan. Tidak ada kelompok yang didukung Iran yang mengklaim bertanggung jawab.
Baca Juga: Kemenag Catatkan Prestasi, Seratus Persen BSU Guru Madrasah Non PNS Cair
Iran dilaporkan sedang bersiap untuk mengadakan acara yang menandai peringatan pembunuhan jenderal Soleimani.
"Iran tidak mencari perang tetapi akan TERBUKA & LANGSUNG membela rakyatnya, keamanan & kepentingan vitalnya," tulis Zarif.
Hossein Dehghan, penasihat militer untuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, juga menulis di Twitter bahwa AS sedang ketakutan akan balas dendam dari Iran.
Baca Juga: Mabes Polri Tangkap Jaringan Pemasok Narkoba 50 Kg ke Ibu Kota
“Saya melihat di berita bahwa Amerika waspada karena takut akan balas dendam (atas pembunuhan Soleimani) dan telah menerbangkan dua pembom B-52 di atas Teluk Persia," tulisnya dalam akun twitternya. *** (julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)