Ketut Fauzi Dibunuh Lantaran Dianggap Mata-Mata Polisi yang Ternyata Residivis Buronan Pencurian

- 15 Juli 2022, 11:30 WIB
Rumah Fauzi korban pembunuhan di Desa Pegayaman Bulkeleng dipasang garis polisi
Rumah Fauzi korban pembunuhan di Desa Pegayaman Bulkeleng dipasang garis polisi /Humas Polres Buleleng/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM –Pelan tapi pasti misteri dan motif pembunuhan di Desa Pegayaman pekan lalu mulai tersingkap. Motif penebasan yang berujung maut yang terjadi di Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, kian gamblang.

Perkelahian berdarah mengakibatkan dua orang meninggal dunia itu, dipicu salah paham antara Edi Salman dan Ketut Fauzi. Keduanya tewas dalam perkelahian tersebut.

Sejumlah sumber di lapangan menyebutkan, Edi Salman merupakan buron dalam kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Selain Edi Salman, komplotannya yakni Zakaria dan Nu’ul juga ikut masuk dalam buron.

Baca Juga: Download Bus Simulator Indonesia Mod Apk Unlimited Money 2022 Ini Kelemahannya, Pakai Link Ori Aja

Selama dua bulan, keberadaan ketiganya tidak terendus polisi. Hingga pada akhir Juni lalu, polisi mengendus ketiganya di Desa Pegayaman. Polisi langsung melakukan pengejaran. Polisi sempat melepas tembakan ke arah komplotan tersebut. Salah satu peluru menyerempet kepala Nu’ul.

Nah komplotan Edi Salman menduga bahwa Ketut Fauzi yang membongkar keberadaan mereka. Kebetulan rumah Ketut Fauzi tak begitu jauh dengan rumah Edi Salman. Ditambah lagi keduanya masih punya hubungan kerabat.

“Mereka curiga kalau korban Ketut Fauzi ini informan polisi. Saat kami melakukan penyergapan tempo hari, mereka curiga kalau keberadaan mereka dibocorkan oleh korban. Sehingga terjadi perkelahian itu,” ungkap Kapolsek Sukasada, Kompol Made Agus Dwi Wirawan 14 Juli 2022.

Baca Juga: Segera Download Stumble Guys 0.39 Versi Terbaru, Ada Map Baru Lava Land Tantang Para Gamers, Klik Link Disini

Menurutnya korban Ketut Fauzi sempat memberi saran pada kelompok Edi Salman agar berhenti melakukan tindak kejahatan. Namun saran itu tidak digubris. Alih-alih menyerahkan diri, komplotan itu justru menuding Ketut Fauzi seorang cepu alias informan polisi.

“Sebenarnya tokoh-tokoh di sana itu berusaha mengubah stigma yang melekat di kawasan itu. Tapi tidak ditanggapi dengan baik. Kami sudah bertemu dengan beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama, dan semua pihak sepakat stigma itu harus dihapus,” ujar Agus.

Hingga kini polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Rencananya dalam waktu dekat polisi akan melakukan rekonstruksi terkait kasus tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Keberuntungan Sabtu 16 Juli 2022 Untuk Scorpio, Sagitarius, Aquarius, Capricorn, Libra dan Leo

Seperti diberitakan sebelumnya, perkelahian berdarah terjadi di Desa Pegayaman pada Minggu, 3 Juli 2022. Peristiwa itu melibatkan empat orang, yakni Ketut Fauzi, Edi Salman, Zakaria, dan Nu’ul.

Dalam peristiwa itu, Ketut Fauzi dan Edi Salman tewas. Sementara Zakaria dan Nu’ul sempat kabur dan bersembunyi di kawasan Desa Silangjana. Mereka akhirnya diamankan polisi pada Sabtu, 6 Juli 2022  lewat sebuah drama pengejaran. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x