Maka ada yang disebut dengan layangan banjar, yaitu layangan yang dimiliki oleh banjar. Jika dilombakan, maka banjar atau sekaa layangan akan turut ikut dalam kegiatan tersebut.
Sehingga dengan digelarnya lomba layangan dari berbagai jenis layangan, rare angon akan tetap bertahan.
Sebab akan memberikan manfaat positif, salah satunya sebagai media edukasi tentang layangan Bali.
Terlebih melayangan merupakan warisan tradisi dan budaya yang juga sangat erat dengan pariwisata budaya hingga mengarah ke perekonomian.
Baca Juga: Perkuat Moderasi Beragama, MTQ XXIX Provinsi Bali tetap Bidik Prestasi di Level Nasional
“Bisa juga dikatakan sebagai tradisi, sebab telah ada dari turun temurun leluhur kita. Meski ada beberapa adanya modifikasi terkait model layangan sesuai zaman, namun namanya akan tetap rare angon,” tegas Lolak.***