Dukung Lomba Melayangan, Hanura Bali Sebut Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan

- 4 Juli 2022, 10:00 WIB
Dukung Lomba Melayangan, Hanura Bali Sebut Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan
Dukung Lomba Melayangan, Hanura Bali Sebut Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan /Ahmad Latief Fahrezi/

DENPASARUPDATE.COM – Memasuki pertengahan tahun, tradisi lomba layangan atau melayangan di Bali kembali digelar.

Bahkan, banyak tempat di Bali setiap harinya banyak masyarakat yang menggelar helatan lomba melayangan.

Hal ini sendiri menjadi perhatian khusus Ketua DPD Hanura Bali yang juga Budayawan Bali, Kadek Arimbawa.

Baca Juga: Hingga Juni 2022, Taekwondo Buleleng Raih Prestasi Membanggakan di Tiga Ajang

Saat dikonfirmasi redaksi DenpasarUpdate.com, Lolak sapaan akrabnya mengatakan bahwa lomba melayangan atau layangan dapat menjadi media melestarikan seni dan budaya Bali yang disebut sebagai rare angon.

Bahkan, menurut dia, melayangan ini sendiri bukan hanya dapat menjadi hiburan semata, tetapi juga dapat mengembangkan perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Membludak, Penampilan Gong Kebyar Duta Kabupaten Tabanan di PKB Disambut Antusiasme Ribuan Penonton

 “Melayangan ini adalah hiburan, menjalankan hobi, dan melestarikan seni budaya Bali dalam tradisi. Lumbrah disebut rare angon layang-layang Bali,” jelasnya, Senin 4 Juli 2022.

Dirinya juga menyebutkan bahwa dalam perjalannya banyak sekaa teruna maupun banjar yang memang mempertahankan ciri khas suatu wilayahnya dan dituangkan ke dalam layangan.

Baca Juga: Pukau Penonton, Aksi Wayang Wong Gria Jelantik Delod Pasar Sanur Tampilkan Cerita Setubanda di PKB XLIV

Maka ada yang disebut dengan layangan banjar, yaitu layangan yang dimiliki oleh banjar. Jika dilombakan, maka banjar atau sekaa layangan akan turut ikut dalam kegiatan tersebut.

Sehingga dengan digelarnya lomba layangan dari berbagai jenis layangan, rare angon akan tetap bertahan.

Baca Juga: Cek Fakta Unik Perempat Final Piala Presiden 2022: Persib Bandung Apes, Borneo FC Lolos Dapatkan Jalan Mulus

Sebab akan memberikan manfaat positif, salah satunya sebagai media edukasi tentang layangan Bali.

Terlebih melayangan merupakan warisan tradisi dan budaya yang juga sangat erat dengan pariwisata budaya hingga mengarah ke perekonomian.

Baca Juga: Perkuat Moderasi Beragama, MTQ XXIX Provinsi Bali tetap Bidik Prestasi di Level Nasional

“Bisa juga dikatakan sebagai tradisi, sebab telah ada dari turun temurun leluhur kita. Meski ada beberapa adanya modifikasi terkait model layangan sesuai zaman, namun namanya akan tetap rare angon,” tegas Lolak.***

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x