Viral Diduga Sampah Limbah Medis Bekas Antigen di Laut Selat Bali, WHO: Ancam Kesehatan Manusia dan Lingkungan

- 2 Februari 2022, 06:05 WIB
Rupa sampah medis bekas Rapid Antigen yang berserakan di Selat Bali, Banyuwangi.
Rupa sampah medis bekas Rapid Antigen yang berserakan di Selat Bali, Banyuwangi. /SinergiJatim

DENPASARUPDATE.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan yang menunjukan bahwa limbah rumah sakit seperti jarum suntik, alat uji, dan botol vaksin bekas penggunaan selama pandemi Covid-19 telah menumpuk.

WHO menganggap limbah medis yang menumpuk hingga puluhan ribu ton ini dapat mengancam kesehatan manusia serta lingkungan.

Menurut laporan WHO, sebagian limbah medis bekas penanganan Covid-19 dapat menularkan Covid-19 karena virus corona dapat bertahan di permukaan.

Baca Juga: 31 Pemain dari Berbagai Klub Positif Covid-19, DPRD Bali Minta BRI Liga 1 Ditunda Demi Keselamatan Krama Bali

Selain menularkan Covid-19, limbah medis berpotensi menyebabkan luka bakar, luka tertusuk jarum suntik, dan kuman penyebab penyakit.

Masyarakat yang tinggal dekat pembuangan sampah dengan pengelolaan buruk pun berpotensi terdampak penyakit melalui udara yang terkontaminasi oleh pembakaran sampah, kualitas air buruk maupun hama pembawa penyakit.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Satgas Buleleng Siapkan Fasilitas Isoter di Kompi C Kubutambahan

WHO melalui laporan tersebut juga menyerukan untuk reformasi dan investasi untuk melakukan pengurangan penggunaan kemasan yang menyebabkan limbah plastik serta menyankan pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) yang mampu didaur ulang atau digunakan kembali.

Dikutip oleh Denpasarupdate dari Channel News Asia pada Selasa, 1 Februari 2022, diperkirakan terdapat sekitar 87.000 ton APD telah dipesan melalui portal PBB hingga November 2021 yang diperkirakan berakhir menjadi limbah.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x